Delegasi Palestina Serukan Tindakan Nyata Negara-Negara Islam Untuk Hentikan Agresi Israel
Dalam pernyataannya, Subeih menyampaikan pesan mendalam dari rakyat Palestina yang terus menjadi korban dari agresi militer Israel. Ia mengingatkan bahwa krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung bukan lagi sebatas isu politik atau diplomasi, melainkan tragedi nyata yang merenggut ribuan nyawa, termasuk anak-anak dan perempuan tak berdosa.
" Kami membawa suara dari tanah Palestina. Kami minta agresi militer ini dihentikan sekarang juga. Terlalu banyak nyawa yang hilang — banyak di antaranya anak-anak yang tak berdosa," ujar Subeih saat ditemui di Gedung Nusantara, Senayan, pada Senin (12/5).
Ia juga menekankan bahwa dunia Islam tidak boleh lagi tinggal diam. Menurutnya, negara-negara Islam memiliki kekuatan dan pengaruh besar jika mampu bersatu dan bertindak secara kolektif. Solidaritas umat Muslim sedunia, kata dia, harus diwujudkan dalam aksi nyata yang mampu menekan Israel agar menghentikan kekerasan dan membuka jalan menuju solusi damai yang berkeadilan.
" Umat Islam berjumlah lebih dari satu miliar jiwa. Jika kita bersatu, kita punya kekuatan luar biasa. Kita tidak bisa hanya sekadar prihatin — kita harus bertindak untuk menghentikan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina," serunya.
Pertemuan PUIC ke-19 ini memang menjadi wadah strategis bagi negara-negara anggota OKI untuk merumuskan kebijakan bersama dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk konflik berkepanjangan di Palestina. Forum ini juga menjadi cerminan komitmen negara-negara Islam dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan internasional.
Mengusung tema “ Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, konferensi ini juga menyoroti pentingnya membangun pemerintahan yang transparan, lembaga demokrasi yang kuat, serta ketahanan nasional di tengah krisis global yang semakin kompleks. Isu Palestina menjadi salah satu topik utama dalam diskusi-diskusi lintas komite yang digelar selama konferensi berlangsung.
Delegasi Palestina berharap, hasil pertemuan ini tidak hanya berhenti pada pernyataan sikap atau retorika diplomatik, tetapi dapat diwujudkan dalam kebijakan dan langkah konkret di tingkat bilateral maupun multilateral, termasuk dukungan kemanusiaan, tekanan diplomatik, hingga pemutusan hubungan ekonomi terhadap pihak yang terlibat dalam pendudukan ilegal di Palestina.
Dalam konteks ini, kehadiran negara-negara Islam di forum PUIC bukan hanya sebagai simbol persatuan, tetapi sebagai kekuatan moral dan politik yang mampu memberikan tekanan global terhadap tindakan agresi yang melanggar hukum internasional.
Dengan meningkatnya eskalasi di wilayah Gaza dan Tepi Barat, suara rakyat Palestina yang disampaikan melalui delegasi mereka menjadi pengingat bahwa krisis ini belum selesai — dan dunia, khususnya dunia Islam, dituntut untuk tidak berpaling.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO