Demi Kirim Uang ke Ibu, Habil Masak Nasi di Kantor

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 24 Oktober 2019 18:00
Demi Kirim Uang ke Ibu, Habil Masak Nasi di Kantor
Pria ini ingin berhemat dengan masak nasi sendiri.

Dream - Kita tentu akan melakukan yang terbaik untuk keluarga, terutama orangtua. Bahkan bila harus berkorban, kita mungkin tetap melakukannya.

Seperti kisah Habil. Pria asal Malaysia ini rela hidup seadanya demi bisa menabung untuk dikirimkan kepada ibunya di kampung.

Kisah mengharukan Habil dibagikan Azri Walter di akun Facebook. Menurut Azri, Habil merupakan salah satu karyawan yang bekerja di kantornya.

Azri secara tidak sengaja menjumpai Habil di kantor ketika akan naik ke ruangannya. Saat membuka pintu, Azri melihat tidak ada satupun karyawan namun lampu masih menyala.

" Saya lihat sekeliling kantor dan mendapati bayangan di bawah meja," kata Azri.

1 dari 6 halaman

Sempat Mengira Hantu

Dia sempat merinding, mengira sedang melihat hantu. Apalagi, Azri sempat mendengar suara di bawah meja.

" Tetapi, saya beranikan diri melihat apa yang ada di sana," kata dia.

Betapa terkejutnya Azri mendapati Habil duduk di bawah kursi dengan rice cooker. " Apa yang kamu lakukan, Habil? Masak nasi atau makanan?" tanya Azri.

" Maaf, Pak, saya masak nasi karena belum makan," jawab Habil terlihat ketakutan.

Azri sempat bingung dengan jawaban Habil. Karena, dia tahun Habil baru saja dapat uang 1000 ringgit, setara Rp3,35 juta, pekan ini dan mengapa dia tidak makan di restoran bawah kantor.

" Uang itu akan saya berikan ke ibu. Meskipun dia tidak meminta uang pada saya, saya hanya merasa harus melakukannya. Ibu bisa pakai uang saya untuk beli baju, makanan dan apapun untuk adik saya juga," kata dia.

2 dari 6 halaman

Pengorbanan Untuk Ibu

Rupanya, ibu Habil adalah orangtua tunggal. Ayah Habil sudah meninggal beberapa tahun lalu. Habil sendiri mulai bekerja untuk membantu keluarga saat dia masih berusia 19 tahun.

" Ini bukan apa-apa, Pak. Saya tidak tahu sampai kapan ibu saya hidup, jadi selama dia masih hidup, saya hanya ingin membuatnya bahagia. Saya tidak punya banyak komitmen dan saya bisa mencari lagi uang itu," kata Habil.

Penjelasan Habil membuat Azri tersentuh dan memeluknya. Dia juga meminta Habil makan siang dengannya dan pergi ke bawah untuk membeli beberapa makanan enak untuk makanannya.

Azri mengaku dia banyak belajar dari interaksinya dengan karyawannya. Dia pun menjadi makin rendah hati.

Sumber: World of Buzz

3 dari 6 halaman

Kisah Menyentuh Mahasiswi Bertemu Pengemis yang Ternyata Mantan Dosen

Dream - Faye Ares mungkin tidak akan melupakan kejadian saat disapa seorang pengemis tua di depan sebuah pusat perbelanjaan.

Melalui Facebooknya, mahasiswi asal Filipina ini bercerita saat hendak belanja, tiba-tiba seorang pengemis menyapanya dari belakang.

Dengan sopan, pengemis tua itu mengatakan kalau dia tidak minta uang, tapi makanan karena sudah lapar.

" Jangan marah ya, maaf mengganggu. Saya tidak minta uang, cuma mau makan karena betul-betul lapar," kata pengemis itu.

4 dari 6 halaman

Fasih Berbahasa Inggris

Faye terkejut karena cara bapak tua itu meminta tidak seperti pengemis lainnya. Apalagi pengemis itu bicara dalam bahasa Inggris yang sangat fasih.

Karena merasa kasihan, Faye akhirnya mengajak bapak tua itu makan di restoran cepat saji di pusat perbelanjaan itu.

Gadis Filipina itu juga ingin mengorek rahasia tentang pengemis berusia 70 tahun yang ternyata fasih berbahasa Inggris itu.

5 dari 6 halaman

Mantan Dosen di Universitas Terkemuka

Setelah berbincang, Faye terkejut karena bapak tua itu adalah lulusan Universitas Ateneo Manila jurusan Ekonomi.

Lebih mengejutkan lagi, bapak bernama Jansen Locsin itu pernah jadi dosen di Universitas Filipina.

Dia pernah berbisnis di bidang perdagangan mata uang asing sebelum akhirnya jatuh bangkrut.

Jansen menjelaskan dia ke Cebu untuk menjalankan bisnisnya. Tetapi sayang, bisnisnya gagal.

Karena tidak ada uang tersisa sedikitpun, Jansen terlunta-lunta di Cebu dan tidak bisa kembali ke Manila.

6 dari 6 halaman

Jangan Menilai Orang dari Penampilan

Di akhir pertemuan itu, Faye memberikan sebotol air minum dan uang 100 Peso atau Rp25 ribu kepada Jansen.

Awalnya Jansen menolak karena malu. Namun Faye memaksa Jansen untuk menerima pemberiannya itu.

Dalam postingan itu, Jansen juga menasihati Faye agar belajar sungguh-sungguh karena ilmu itu sangat penting.

Selain itu, Faye juga berpesan agar tidak menilai orang dari penampilan luarnya karena kita tidak tahu kehidupan sebenarnya orang itu.

(ism, Sumber: Mynewshub.tv)

Beri Komentar