Pendemo Tolak UU Cipta Kerja Mulai Mendekati Istana, Orasi Bersahutan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 28 Oktober 2020 15:40
Pendemo Tolak UU Cipta Kerja Mulai Mendekati Istana, Orasi Bersahutan
Unjuk rasa berjalan kondusif.

Dream - Gelombang unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) di Jakarta masih berlangsung sampai hari ini (Rabu, 28 Oktober 2020). Massa kembali memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat yang dekat ke Istana Presiden seperti pada aks-aksi sebelumnya.

Dari Pantauan jurnalis Merdeka.com, massa sekitar mulai silih berganti memberikan orasi melalui pengeras suara sekitar pukul 2 siang tadi. Sementara kepolisian juga sudah bersiaga di lokasi.

Beton dan kawat barier juga sudah dipasang untuk membatasi massa yang ingin mendekat ke Istana.

Sampai berita ini diturunkan, unjuk rasa berjalan kondusif.

1 dari 4 halaman

Sebelumnya, diketahui bahwa 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI kembali berunjuk rasa memprotes RUU Cipta Kerja pada Rabu (28/10) besok. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo mencabut UU Cipta Kerja.

" Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi untuk mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja. Dalam perjuangan yang akan kita teruskan dengan momentum 28 Oktober, bertepatan dengan Sumpah Pemuda," kata Koordinator BEM SI, Remy Hastian dalam keterangan tertulis, Selasa 27 Oktober 2020.

Remy menyatakan BEM SI akan menyuarakan narasi Sidang Rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah. BEM SI juga tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

" Karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," ujar dia.

Sumber: Merdeka.com

2 dari 4 halaman

12.369 Personel Gabungan Kawal Demo Tolak UU Cipta Kerja

Dream - Demontrasi menolak RUU Cipta Kerja kembali dilakukan oleh sejumlah buruh dan mahasiswa pada hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020. Aparat keamanan dan instansi terkait menurunkan puluhan ribu personel di beberapa titik yang menjadi pusat konsentrasi massa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, sebanyak 12.369 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa hari ini.

Yusri mengatakan, massa berkumpul tiga lokasi berbeda yaitu sekitaran Istana, DPR/MPR dan Tugu Proklamasi.

" Kami sebar di 3 lokasi tersebut dan juga ada beberapa titik-titik yang terjadi pengalihan arus. Ada pula yang ditugaskan mengamankan beberapa sentra perekonomian seperti mal dan pasar," ujar dia, Rabu 28 Oktober 2020.

3 dari 4 halaman

Sementara itu, Yusri menerangkan, dalam menangani massa, disiapkan juga 8.000 personel tambahan.

" Personel cadangan kami tempatkan di Monas dan DPR RI sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan kegiatan demo atau penyampaian pendapat di muka umum," ucap dia.

4 dari 4 halaman

Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

Yusri mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan tidak bertindak anarkis. Yusri mengatakan, TNI dan Polri akan persuasif dan humanis dalam menangani pengunjuk rasa.

" Kita akan melayani semaksimal mungkin secara persuasif dan humanis lah kami kawal, kami amankan, tapi kami tidak mau diam kalau ada memang sosok anarkis yang memprovokator kerusuhan. Kita akan tindak tegas," tandas dia.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar