Haryono Dan Muchammad Akhtar Aji (Liputan6.com/Galoeh Widura)
Dream - Bocah 12 tahun, Muchammad Akhtar Aji, divonis menderita meningitis atau radang selaput otak. Vonis itu membuat keluarga Akhtar sangat terpukul.
Akhtar merupakan sulung dari pasangan Handoyo dan Siti Mutmainah. Keluarga ini tergolong sangat tidak mampu bahkan sampai menempati gubuk di komplek pemakaman di Kelurahan Pasir Kidul RT 2 RW 3, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Beban mereka makin berat lantaran punya tunggakan biaya pengobatan Akhtar sebesar Rp11 juta di sebuah rumah sakit swasta. Kisah keluarga ini sempat viral di media sosial.
Solehudin yang merupakan adik Handoyo, mengatakan penyakit Akhtar bermula dari gejala demam berdarah yang muncul 1,5 tahun lalu. Dua kali berobat, Akhtar sembuh dari sakit itu.
Akhir Desember lalu, kesehatan Akhtar tiba-tiba memburuk. Dia sempat demam tinggi, tak bernafsu makan, mual dan muntah setiap kali dicoba makan.
" Keluarga membawanya berobat. Saat itu dokter menduga karena lambung luka dan kekurangan cairan," ujar Solehudin, dikutip dari Liputan6.com.
Akhtar tidak menunjukkan tanda-tanda pulih usai berobat. Malahan, berat bocah itu menurun drastis menjadi 25 kilogram dengan tinggi badan 150 cm. Sangat tidak ideal.
Awal Februari, kondisi Akhtar makin parah lalu dibawa ke rumah sakit. Ketika berada di rumah sakit tersebut, bocah itu kejang.
" Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, baru ketahuan ternyata Akhtar menderita meningitis dan encafilitis," ucap Solehudin.
Akhtar sempat menjalani rawat inap selama 15 hari. Handoyo kaget begitu mengetahui tagihan rumah sakit mencapai Rp11 juta.
Berprofesi sebagai tukang rongsokan, tentu Handoyo tak punya uang sebanyak itu. Ditambah lagi, keluarganya tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan.
" Beruntung ada kebijakan CSR dari rumah sakit sebesar Rp2 juta, kemudian ada saudara, tetangga, dari lingkup RT dan kelurahan yang membantu," ucap Solehudin.
Setelah kisah Akhtar viral, bantuan mengalir ke keluarga ini baik dari pribadi maupun lembaga sosial. Dinas terkait segera turun tangan mengurus hak Haryono untuk menerima KIP.
Kapolsek Purwokerto Barat, Ajun Komisaris Hariyanto turut tergerak memberikan bantuan. Kepolisian pun menyatakan siap mengawal Haryono untuk mendapatkan KIS serta rawat jalan untuk Akhtar.
" Kami turut prihatin dengan kondisi Akhtar dan keluarga. Jika keluarga membutuhkan sarana akomodasi untuk perjalanan berobat dan kepengurusan administrasi, kami dari Polsek Purwokerto Barat siap membantu," kata dia.
Sumber: Liputan6.com/Galoeh Widura
Dream - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono mengungkapkan pengakuan mengejutkan tentang masa lalunya.
Budhi mengaku pernah menjalani kehidupan kelam di masa lalu. Sebelum akhirnya bertaubat dan sukses menjadi bupati.
Budhi pernah berjualan narkoba sampai mati suri. Pengakuan Budhi terungkap dari video yang diunggah oleh Gus Miftah di sosial media akun instagramnya.
" Beliau @budhisarwonowingchin dulu tidak hanya pemakai, tapi juga bandar narkoba yang sangat hit di zamannya. Sampai akhirnya beliau dinyatakan mati oleh dokter selama 6 jam," tulis Gus Miftah dikutip Dream dari akun instagramnya, Jumat 28 Februari 2020.
Budhi mengaku bertaubat setelah mengalami mati suri selama enam jam. Dari situ dia menjadi orang baik.
Bahkan setelah bertaubat menjadi jalan derajatnya dianggat oleh Sang Pencipta. Kini dia menjadi orang nomor satu di kota Ngapak ini yaitu Bupati.

Budhi bertaubat dan membuang semua uang yang didapatkan dengan cara haram lalu bertaubat.
" Dan itu menjadi titik balik bagi beliau untuk berubah dan bertobat, semua harta hasil narkoba dibuang bahkan beliau punya toko emas semua emas nya di buang ke sungai, dan Allah Maha baik penerima taubat setiap hamba Nya," kata Gus Miftah.
" Hari ini beliau menjadi bupati di kabupaten. Banjarnegara yang sukses dan dicintai oleh rakyatnya. Benar teori saya “ orang baik punya masa lalu dan orang jelek punya masa depan," tuturnya.
Dream - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, sempat viral lantaran mengeluhkan gajinya yang cuma Rp5 juta. Kini, dia kembali menjadi perbincangan.
Tapi kali ini bukan soal gaji yang dia terima tiap bulan. Melainkan karena fotonya, yang diambil di tengah jalan bersama stafnya.
Posenya pun unik, bukan berdiri maupun duduk. Budhi terlihat berbaring di atas aspal. Kepalanya berada di paha salah satu stafnya.
" Itu foto murni, tidak ada rekayasa sama sekali," tulis Budhi, dikutip dari akun Instagram @kabupatenbanjarnegara, Senin 28 Oktober 2019.
Ia menjelaskan, foto itu merupakan ekspresi syukurnya setelah pembangunan jalan di Desa Petir Kecamatan Purwanegara selesai.
" Waktu kami ke sana ternyata kondisinya sangat parah," ucap dia.
Setelah kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu, Budhi kemudian memerintahkan anak buahnya untuk memperbaiki jalan tersebut.
" Kok masih ada warga saya yang belum merdeka. Jalan di sini rusak parah," kata dia.
Saat ini, jalan tersebut sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan untuk kepentingan masyarakat.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang