Dipaksa Nikahi Pria 20 Tahun Lebih Tua, Gadis Ini Jamu Sang Suami dengan Racun

Reporter : Sugiono
Jumat, 4 September 2020 11:45
Dipaksa Nikahi Pria 20 Tahun Lebih Tua, Gadis Ini Jamu Sang Suami dengan Racun
Peristiwa terjadi begitu pesta pernikahan selesai digelar.

Dream - Akibat pernikahan paksa, seorang pengantin wanita berusia 16 tahun membunuh pengantin pria yang usianya jauh lebih tua.

Peristiwa terjadi begitu pesta pernikahan di Distrik Uch Sharif, Provinsi Punjab, Pakistan, tersebut selesai digelar.

Gadis remaja itu telah ditangkap polisi. Dia mengakui perbuatannya saat polisi memeriksanya.

1 dari 7 halaman

Gadis itu mengaku telah menuangkan racun ke dalam minuman sebelum memberikan kepada suaminya. Ini adalah pernikahan kedua suaminya.

Pasangan ini menikah melalui 'watta satta', sebuah adat pernikahan yang umum dilakukan di Pakistan dan Afghanistan.

Adat ini melibatkan pernikahan antara sepasang saudara laki-laki dan perempuan atau paman dan keponakan dari dua keluarga.

2 dari 7 halaman

Dalam kasus ini, Siddique yang berusia 36 tahun menikahkan putrinya dengan putra Rasheed Ahmed. Sebagai gantinya, Siddique menikah dengan putri Rasheed yang berusia 16 tahun, yang bernama Samreen.

Seorang sumber mengatakan kepada media lokal bahwa Samreen membunuh Siddique karena dia tidak setuju dengan pernikahan tersebut.

Polisi telah memindahkan jenazah ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan akan melakukan gugatan setelah menerima laporan post-mortem.

Sumber: Gulfnews.com

3 dari 7 halaman

Viral, Pemuda Sujud dan Menangis Sesenggukan di Depan Ibunda Usai Akad Nikah

Dream - Setelah akad nikah, orang yang paling merasa haru pasti adalah orangtua mempelai wanita. Karena putri kesayangan mereka secara resmi menjadi istri orang lain.

Demikian pula sang pengantin wanita pasti juga akan menangis. Sebab, dia sekarang sudah bukan lagi tanggung jawab orangtua, melainkan sang suami tercinta.

Namun berbeda dengan akad nikah di masjid di Malaysia ini. Karena mempelai pria yang justru menangis tersedu-sedu di depan ibunya usai akad nikah.

" Akhirnya punya istri yang sah. Tapi, baru sesaat jadi 'suami orang', datang menemui Ibu meminta ampun dan maaf sambil nangis sesenggukan. Allahuakhbar!" tulis seorang ibu saat membagikan beberapa foto di halaman Facebook-nya.

4 dari 7 halaman

Ibu bernama Zamara Buang itu mengatakan, putranya, Muhammad Aqil Aidid Ramli, baru menikah dengan gadis pilihannya di Masjid Al-Munawwarah di Seksi 27 Shah Alam, Selangor, pada Jumat malam lalu.

Menurut wanita berusia 51 tahun itu, acara tersebut begitu berkesan karena merupakan upacara pernikahan untuk putra satu-satunya, yang saat ini berusia 23 tahun.

" Satu-satunya anak lelaki, jadi dia memang kesayangan kami sekeluarga. Ketika akad nikah, saya tidak duduk di lantai, tapi di kursi karena faktor kesehatan.

" Setelah mengucapkan taklik, dia tiba-tiba datang ke saya, sujud dan cium kaki saya. Allahuakhbar bukan hanya penghulu, para tamu undangan terkejut melihat dia," kata Zamara.

5 dari 7 halaman

Namun, ibu empat anak ini tidak menyangka drama penuh air mata itu terjadi. Karena Zamara mengenal Aqil sebagai anak berhati keras dan punya kemauan yang kuat.

" Meskipun dia manja, tapi sebenarnya dia keras hatinya. Dia anak yang tegas dan kita hampir tidak pernah melihatnya menangis kecuali saat dia masih kecil ketika kena marah.

" Terakhir kali saya melihatnya menangis saat patah kaki usai mengalami kecelakaan dengan motornya," katanya.

6 dari 7 halaman

Terkejut dengan aksi Aqil, Zamara berusaha membujuk putranya itu meski dia sendiri juga ikut merasa terharu dan meneteskan air mata.

" Hati ibu mana yang tahan melihat anak seperti itu. Saya juga menangis, tapi berusaha membujuknya untuk tidak bersedih.

" Saya bujuk dia agar berbahagia hari itu karena dia sudah punya istri yang sah. Lumayan lama dia nangis, sekitar 10 menit," imbuh wanita yang punya usaha konveksi di Shah Alam ini.

7 dari 7 halaman

Menurut Zamara, yang lebih dia khawatirkan adalah persiapan dan kesediaan putranya yang merupakan pengusaha kafe di Puchong dalam membina rumah tangga.

" Sebagai seorang ibu, tentunya saya bertanya-tanya apakah dia bisa menjaga anak orang lain. Saya menasihati dia untuk menjaga istrinya baik-baik.

" Yang terpenting adalah jangan sampai memukul istrinya. Itu tanggung jawab yang berat sebagai seorang suami.

" Jika ada masalah, dia bisa bicara pada kami dan tidak menjadikan pertengkaran sebagai cara untuk menyelesaikan masalah," pungkas Zamara.

Sumber: mStar.com.my

Beri Komentar