Disindir Tidak Bisa Makan Babi, Jawaban Muslimah Cantik Ini Mengejutkan

Reporter : Cynthia Amanda Male
Jumat, 30 April 2021 10:01
Disindir Tidak Bisa Makan Babi, Jawaban Muslimah Cantik Ini Mengejutkan
Bukan dengan kemarahan. Ia menjawab sindiran itu dengan cara mengagumkan.

Dream - Aleesha Khaliq. Muslimah asal London, Inggris, sempat menjadi perhatian pengguna media sosial, setelah menjawab sindiran yang menyebut Muslim dilarang makan daging babi.

Bukan dengan kemarahan. Perempuan yang juga seorang aktivis hak asasi manusia ini menjawab sindiran itu dengan cara mengagumkan.

Aleesha menjawab sindiran dari pengguna Twitter dengan akun @PaulShikari. Akun ini mengunggah foto menu daging babi.

Aleesha Khaliq

" Merasa kasihan Muslim tidak bisa makan daging babi," tulis akun @PaulShikari.

Islam memang mengharamkan daging babi. Umat Muslim dilarang mengonsumsinya. Namun, sindiran dari akun @PaulShikari ini disayangkan dan mendapat reaksi dari banyak orang, termasuk Aleesha.

1 dari 5 halaman

Dua hari berselang setelah postingan itu, Aleesha melalui akun Twitter @a_leesha1, menjawab sindiran itu. Dia mengunggah foto menu daging babi yang diunggah oleh akun @PaulShikari.

" Saya pikir kami Muslim di sini baik-baik saja," demikian tulis Aleesha.

Tak hanya itu, Aleesha juga mengunggah berbagai menu lezat yang halal, boleh dikonsumsi oleh kaum Muslim.

Jawaban Aleesha ini mendapat respons dari banyak pengguna Twitter. Sejak diunggah hingga 14 Juli 2016, posting yang dibuat oleh Aleesha sudah disukai oleh 19 ribu pengguna Twitter.

Selain itu juga 27 ribu kali retweet. Banyak pengguna media sosial yang setuju dengan Aleesha.

2 dari 5 halaman

Jika Diharamkan, Untuk Apa Babi Diciptakan?

Dream - Salah satu pertanyaan 'kritis' sering terlintas adalah " Mengapa babi diciptakan jika ia haram? Untuk apa diciptakan jika tidak ada kemanfaatan?"

Seperti dibahas dalam artikel sebelumnya, Alquran dengan tegas menyatakan haramnya daging babi.

Bahkan, pengharaman babi disebutkan empat kali. Yakni di Surat Al Baqarah ayat 173, Surat Al Maidah ayat 3, surat Al An’am ayat 145 dan surat An Nahl ayat 115.

3 dari 5 halaman

Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Pencipta.

Manusia yang memakannya, maka ia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka ia lulus dalam ujian itu.

" Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya" . (QS. Al Mulk: 2)

4 dari 5 halaman

Manusia adalah khalifatullah fil ardh yang bertugas memakmurkan bumi. Banyak hewan yang dikira tidak memiliki manfaat, ternyata membuat manusia menjadi kreatif dan berdaya. Termasuk babi.

Dengan adanya babi, manusia bisa mengetahui tentang berbagai (bibit) penyakit yang dibawa binatang itu dan tertantang untuk meneliti obatnya.

Seperti diketahui, babi mengandung cacing pita bahkan merupakan carier virus flu babi (swine influenza).

5 dari 5 halaman

Babi dikenal sebagai binatang yang malas, jorok dan rakus. Begitu joroknya babi, ia sampai memakan kotorannya sendiri. Bahkan, makanan yang akan dimakan kadang-kadang dikencingi dulu sebelum dilahap.

Rakusnya babi bisa dilihat dari makanan apapun yang ada di depannya akan dilahap. Sampah dan kotoran pun dilahap.

Bahkan demi memuaskan kerakusannya, makanan yang telah memenuhi perutnya dimuntahkan kemudian dimakannya kembali.

Adanya babi selayaknya mengingatkan manusia agar tidak malas, tidak jorok dan tidak rakus.

Allah SWT menggunakan babi sebagai perlambang keburukan. Bahkan, ada kaum terdahulu yang dikutuk menjadi babi karena perbuatan buruknya.

Katakanlah (Muhammad), " Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut." Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al Maidah: 60)

(Sumber: tarbiyah.net)

Beri Komentar