Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Berdagang, tentu sebagian dari kita menekuni profesi ini. Bisa disebut, ini adalah aktivitas dari para enterpreneur.
Menjadi pedagang tidaklah salah. Ini juga termasuk profesi mulia yang bahkan pernah dijalankan Rasulullah Muhammad SAW ketika belum diangkat menjadi Utusan Allah.
Menjadi pedagang butuh kekuatan mental dan keuletan fisik. Sebab, kita akan berhadapan pada situasi yang tidak mendukung. Seperti tidak ada pembeli sehingga dagangan kita tidak laku terjual. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada pedagang offline, penjual online pun mengalaminya.
Tetapi, kamu tidak boleh menyerah. Terus berharap kepada Allah agar rezekimu lancar dan dagangan laris.
Agar barang daganganm bisa habis terjual, bacalah doa ini.

Allahumma'thif wa khabbib quluba auladi adama wa banati khawwaa kabirihim wa shaghirihim inatsihim wa dzukurihim wa aswadihim wa abyadlihim fi dukkani khamili hadzal kitabi bikhaqqi hadzihil asmai wal ayati khodli'ina dzallina shaghirinaa thoi'ina ajma'ina bikhaqqi rabbil 'alamin.
Artinya,
" Ya Allah, lembutkan dan buatlah senang hati para putra Adam dan putri Hawa, baik yang dewasa maupun yang kecil, yang perempuan maupun yang laki-laki, yang hitam maupun yang putih, pada toko pembawa tulisan ini dengan keberkahan nama-nama dan ayat-ayat ini dalam keadaan tunduk, kecil, dan patuh semuanya dengan hak Tuhan semesta alam."
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Saat ini kita sudah berada di bulan Syaban. Bulan istimewa sebelum Ramadan tiba.
Syaban termasuk bulan penuh berkah. Meski tidak disebutkan sebagai bulan istimewa, Syaban berada di antara bulan mulia Rajab serta bulan utama Ramadan.
Bulan ini banyak dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak amalan sunah. Seperti sedekah, baca Alquran, serta berziarah.
Bulan ini juga menjadi sarana berlatih untuk menguatkan ibadah. Sebab, saat Ramadan, umat Islam akan sibuk dengan aktivitas ibadah.
Untuk mendapatkan kemuliaan Syaban, dianjurkan membaca doa ini.

Allahumma ya dzal manni wa wal yumannu 'alaihi, ya dzal jalali wal ikram, ya dzath thouli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajiin, wa jaral mustajirin, wa amanal khoifina. Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan au makhruman au mathrudan au muqottaran 'alayya fi rizqi. Famkhullahumma bifadllika syaqawati wa khirmani wa thordi wa iqtara rizqi wa atsbitni 'indaka fi ummil kitabi sa'idam marzuqam muwaffaqa lilkhoirat. Fa innaka qulta waqoulukal khaqq fi kitabikal munazzali 'ala lisani nabiyyikal mursalin. Yamhullahu ma yasyau wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitab. Ilahi bittajallil a'dhomi fi lailatin nishfi min syahri sya'banal mukarrami. Allati yufraqu fiha kullu amrin khakimiw wa yubramu. An taksyifa 'anna minal balai ma na'lamu wa ma la na'lamu wa ma anta bihi a'lam. Innaka antal a'azzul akramu wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallama.
Artinya,
" Ya Tuhanku yang Maha Pemberi, dan Engkau Tuhan tak butuh. Wahai Tuhan yang memiliki memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala kenikmatan. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau Tuhan tempat minta pertolongan, dan tempat berlindung orang orang yang dari ketakutan, dan engkau adalah tempat aman dari rasa takut. Ya Allah, jika engkau menuliskan catatan ku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, atau orang sial, atau yang celaksa, dan orang yang sempit rezeki, maka aku mohon hapuskanlah itu Ya Allah. Ya Allah hapuslah segera di Luh Mahfuz dengan kemuliaan mu akan kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki ku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan. Ya Allah, jika Engkau berkata, maka pasti perkataan Mu adalah suatu kebenaran sebagaimana kitab yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusanMu (Muhammad), (Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki). Ya Allah dengan tajalli mu yang mulia di malam Nisfu Syaban yang mulia ini, yang semua amal kebajikan diangkat pada bulan ini, bahwa engkau jauhkan dari kamu dari segala bala (musibah) dari yang kami ketahui dan yang tak kami ketahui, dan tak ada yang mengetahuinya kecuali Engkau. Engkaulah yang maha agung dan mulia. Semoga Allah memberikan salawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah Ta'ala."
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Setiap perbuatan ada dampaknya pada orang yang melakukannya. Lazimnya sebuah kebaikan yang kita kerakaan akan berbalas kebaikan dari orang yang dibantu. Demikian pula ketika kita melakukan keburukan terhadap orang lain.
Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa menjadi baik dengan keburukan. Selama kita bisa menjadikan keburukan sebagai pelajaran membenahi diri, maka kita akan menjadi pribadi yang baik.
Keburukan bisa kita lakukan baik sadar ataupun tidak. Semua tentu ada pengaruhnya.
Tentu kita tidak ingin pengaruh keburukan itu menjadi kekal. Kita pun berusaha untuk bisa lepas serta menjadi pribadi yang baru.
Karena itu, dianjurkan untuk membaca doa yang diriwayatkan Imam Muslim ini agar kita terhindar dari dampak keburukan kapanpun, baik yang sudah maupun belum terjadi.

Allahumma inni a'udzubika min syari ma 'amiltu wa min syarri ma lam a'mal.
Artinya,
" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku lakukan dan keburukan yang belum aku lakukan."
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu