Doa Hari Raya Idul Fitri Dilengkapi dengan Syariat-Syariatnya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Doa Hari Raya Idul Fitri

Bacaan doa hari raya Idul Fitri terdapat beberapa versi sebagai berikut:

Versi Pertama

Terkait dengan doa hari raya Idul Fitri, Nabi Muhammad saw sudah mencontohkannya. Di mana hal tersebut dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani sebagai berikut:

" Telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia (Jubair bin Nufair) berkata: 'Jika para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya taqabbalallahu minnaa wa minka'."

Versi Kedua

Selain mengucapkan kalimat tersebut, ada juga yang mengucapkan seperti ini:

Taqobalallahu minna wa minkum.

Artinya: " Mudah-mudahan Allah menerima (amal ibadah) kita dan kalian."

Versi Ketiga

Taqobalallahu minna wa minkum, taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya kariim.

Artinya: " Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) yang maha Mulia."

Versi Keempat

Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.

Artinya: " Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah!"

Balasan untuk Menjawab Doa Hari Raya Idul Fitri

Saat ada seseorang yang memberikan doa hari raya Idul Fitri, hendaknya sahabat Dream pun menjawabnya. Berikut adalah balasan untuk menjawab doa hari raya Idul Fitri:

Minna waminkum taqobbal ya karim.

Artinya: " Segala sesuatu yang disampaikan dengan baik, maka akan mendapatkan yang baik pula."

Doa Hari Raya Idul Fitri saat Halal Bihalal

Hari raya Idul Fitri selalu identik dengan halal bihalal. Ini menjadi momen yang sangat istimewa karena banyak orang terdekat akan berkumpul yang membuat suasana menjadi hangat dan ramai. Ada keluarga, saudara, tetangga, bahkan rekan-rekan. Dalam acara halal bihalal ini setiap orang akan saling bermaafan, berbincang, saling melepas rindu bagi yang lama tidak berjumpa, hingga menikmati hidangan bersama.

Namun ada satu yang tidak boleh sahabat Dream lewatkan adalah membaca doa hari raya Idul Fitri saat halal bihalal. Berikut adalah bacaannya yang bisa sahabat Dream amalkan:

Rabbanaa taqabbal minnaa shalatanaa wa du’aanaa innaka antas samii’ul ‘aliim. Taqabbal minnaa taubatanaa innaka antat tawwabur rahiim.

Artinya: " Ya Tuhan kami terimalah shalat kami dan terimalah permohonan kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami sungguh Engkau Maha penerima taubat serta Maha Penyayang."

Kemudian bacaan berikut ini:

Allahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal muslimiinaa wal muslimaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat. Innaka samii’un qariibun mujiibud da’wat yaa qadhiyal hajat.

Artinya: " Ya Allah, muliakanlah agama-Mu jadikanlah Islam menjadi jalan keluar bagi bangsa kami. Jadikanlah para ulamanya bersatu, yaitu para ulama yang menjadi contoh bagi umat Rasul-Mu. Lindungilah umat Islam dari perpecahan, lindungi mereka dari kehinaan. Berkahilah hari ini dan berkahi pula bagi siapapun yang bermunajat mengiba pada-Mu."

Syariat dalam Membaca Doa Hari Raya Idul Fitri

Dalam membaca doa hari raya Idul Fitri, ada syariat-syariat yang sebaiknya sahabat Dream perhatikan. Hal itu dijelaskan dalam Majmu Fatawa oleh Ibnu Taimiyah:

" Kalimat 'Taqabbalallahu minna wa minkum' dan semacamnya, ini telah diriwayatkan oleh sebagian sahabat bahwa dahulu mereka melakukannya, dan dibolehkan sebagian imam seperti Imam Ahmad dan lainnya.”

Kemudian dijelaskan juga oleh Imam Ahmad sebagai berikut:

" Aku tidak mau memulainya lebih dahulu, namun jika seseorang mengucapkannya kepadaku maka aku menjawabnya, karena itu jawaban ucapan selamat yang hukumnya wajib."

Selain itu, dijelaskan pula dalam kitab Fathul Qarib, yakni disunahkan untuk melafalkan takbir di malam hari raya. Jadi, selain membaca doa hari raya Idul Fitri, umat Islam juga disunahkan untuk takbiran, baik laki-laki maupun perempuan, mukin maupun musafir, berada di rumah, masjid, maupun di pasar.

Berikut penjelasannya oleh Muhammad bin Qasin Al-Ghazi:

“ Disunnahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah salat Idulfitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”