Doa Meminta Hujan beserta Tata Cara Sholat Istisqa agar Terhindar dari Kekeringan

Reporter : Shafafat
Minggu, 20 Agustus 2023 06:01
Doa Meminta Hujan beserta Tata Cara Sholat Istisqa agar Terhindar dari Kekeringan
Dalam ajaran Islam, saat mengalami kekeringan dianjurkan untuk memanjatkan doa untuk meminta kepada Allah SWT agar hujan turun.

Dream – Air adalah salah satu sumber kehidupan sekaligus berkah yang harus selalu disyukuri manusia, hewan, dan tumbuhan. Kebutuhan akan air baru dirasakan ketika musim kemarau datang dan terjadi kekeringan berkepanjangan hingga membuat sumur kering dan tanaman layu.

Ajaran Islam telah mengajarkan umatnya untuk memanjatkan doa turun hujan ketika daerahnya dilanda kekeringan. Doa tersebut berisi permohonan agar Sang Maha Pencipta bisa segera menurunkan hujan dari langit.

Sebagai negara tropis, musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Namun akibat beberapa faktor, salah satunya adalah pemanasan dan globalisasi, sekarang musim kemarau terjadi tidak menentu.

Doa meminta hujan pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat itu, daerah yang sedang ditingali Rasul dan Nabi terakhir itu sedang mengalami kekeringan sehingga mendorong beliau meminta bantuan kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan.

Berikut ini adalah beberapa doa meminta hujan yang telah dirangkum Dream dari berbagai sumber.

 

1 dari 5 halaman

 1. Bacaan Doa agar Turun Hujan Deras

Dikutip dari buku 5 Sholat Pembangun Jiwa oleh Nasrudin Abd Rohim, berikut ini merupakan doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta hujan deras kepada Allah SWT.

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا سرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

Allahummasqinaa ghoitsan mughiitsan mariyyan sarii'an naafi'an ghoiro dhoorrin, 'aajilan ghoiro aajilin.

Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan deras yang penuh ketentraman, menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membahayakan, yang segera datang dan tidak terlambat.

Selain itu ada juga doa lainnya dengan beda versi yang mengacu pada hadits Rasulullah SAW, yaitu:

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa

Artinya: Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan.

2 dari 5 halaman

Ilustrasi

2. Doa meminta turun hujan

اللهم اسقنا غيثا مغيثا مريئا مريئا، نافعا غير ضار، عاجلا غير آجل

Allahumma asqina ghaythan mughaythan mari'an mari'an, nafi'an ghayra darrin, 'ajilan ghayra ajal.

Artinya : Ya Allah, berikanlah kami hujan yang mengguyur, yang merata, yang bermanfaat, bukan yang berbahaya, dengan segera, bukan yang tertunda.

3. Doa Ketika hujan turun

Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca doa lainnya sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ ‏.‏ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا ‏.‏ فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

 

Qāla mutirnā bifadlillāhi waraḥmatihi. Fadhālika muʾminun bī wakāfirun bil-kawkabi wa-ammā man qāla mutirnā binawʾi kadzā wa-kadhā. Fadhālika kāfirun bī muʾminun bil-kawkabi

Artinya : Barangsiapa yang mengatakan, 'Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah', maka orang itu beriman kepada-Ku (Allah SWT) dan tidak beriman kepada bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata, 'Kita diberi hujan oleh binatang ini atau bintang itu', maka orang tersebut kafir terhadap-Ku (Allah SWT) dan beriman kepada bintang-bintang," (HR Muslim).

 

3 dari 5 halaman

4. Doa Meminta Hujan di Masa Paceklik

Terdapat doa agar turun hujan yang diriwayatkan oleh Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya ketika mengalami masa paceklik dan kekeringan, yang berbunyi:

Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Artinya:Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.

5. Doa meminta hujan saat tanah-tanah mulai tandus

  اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

 

Alhamdu lillāhi rabbil 'ālamīn, ar-Raḥmānir-Raḥīm, Māliki yawmi-d-Dīn. Allahumma anta Allāh, lā ilāha illā anta, al-Ghanīyu, wa naḥnu al-fuqarā', anzil 'alaynā al-ghaytha wa ij'al mā anzalta lanā quwwatan wa balāghan ilā ḥīn 

Artinya : Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.

4 dari 5 halaman

Tata Cara Sholat Meminta Hujan

Ilustrasi

Sholat istisqa adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika suatu daerah mengalami kekeringan panjang. Sholat ini dilakukan dengan tujuan untuk meminta hujan sebagai berkah kepada Allah SWT. Sholat ini dapat dikerjakan sebanyak dua rakaat, baik di dalam masjid maupun tanah lapang. Selain itu, sholat sunnah ini juga dianjurkan bila dalam kondisi tertentu.

Contohnya, ketika seseorang berada di tempat yang sumur atau aliran sungainya tidak bisa digunakan untuk minum atau ada air di suatu tempat tapi tidak mencukupi kebutuhan.Dikutip dari buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah yang ditulis oleh Yoli Hemdi, berikut tata cara shalat istisqa.

  • Sholat Istisqa dilakukan secara berjamaah tanpa didahului oleh adzan atau iqamah.
  • Takbiratul ihram bersamaan dengan membaca niat sholat.

أصلى شئة الاستسقاء ركعتين (إمامه مأموما) لله تعال

Ushallii sunnatal istisqa-i rak'ataini (imaman/ma'muuman) lillahi ta'ala

Artinya: Saya berniat shalat sunnah istisqa' dua rakaat (sebagai imam/ makmum karena Allah Ta'ala.

5 dari 5 halaman

  • Sholat istisqa dilakukan dengan tujuh kali takbir pada rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua sebagaimana shalat hari raya.
  • Pada rakaat pertama dan kedua, imam dianjurkan membaca surat yang agak panjang dalam Al-Qur'an.
  • Bacaan shalat pada kedua rakaat dibaca dengan keras (jahar).
  • Setelah selesai melaksanakan shalat dua rakaat, imam menghadap ke makmum dan membaca istighfar.
  • Setelah berdoa, bacakan dua kali khutbah. Pada khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua sebanyak tujuh kali.

Astagfirullahal'adhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilahi.

Artinya, " Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya." Sebelum masuk khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali."

  • Ketika berdoa, khatib hendaknya menghadapkan wajahnya ke kiblat sambil mengangkat kedua tangannya setinggi mungkin.
  • Selesai berdoa hendaknya memindahkan letak rida' (selendang) yang semula diletakkan di kanan menjadi ke kiri dan sebaliknya.

 

Laporan : Sasikirana Shafa Fathira (Magang). 

Beri Komentar