Ilustrasi
Dream - Vaksinasi dosis ketiga saat ini tengah digalakkan Pemerintah. Meski masih jauh dari total sasaran, muncul wacana booster keempat.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan terdapat kemungkinan Indonesia menerapkan booster keempat. Tetapi, hal itu perlu studi lebih dulu.
" Kalau nanti diperlukan dengan studi yang kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan," ujar Dante.
Dante menerangkan Kemenkes masih fokus pada vaksinasi Covid-19 primer dosis 1 dan 2 yang ditargetkan selesai pada Juni 2022. Baru setelah itu Kemenkes melakukan evaluasi dengan penyelidikan epidemiologi untuk mengkaji seberapa penting booster keempat.
" Bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," kata dia.
Untuk saat ini, Dante menyatakan pihaknya masih mengejar terpenuhinya equal policy (kebijakan vaksinasi merata). Ini mengingat belum semua warga Indonesia menerima vaksinasi penuh, bahkan dosis pertama.
Dante menerangkan dari total sasaran mencapai 208.265.720 orang, sudah sebanyak 91,27 persen mendapatkan dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua baru di angka 68,09 persen.
Lebih lanjut, Dante menjelaskan pemberian booster bertujuan memberikan proteksi tambahan. Berdasarkan hasil studi sejumlah pakar, proteksi yang diberikan vaksin primer dosis 1 dan 2 menurun setelah 3-6 bulan sehingga perlu penguatan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji rencana booster keempat. Namun demikian, sifatnya terbatas hanya untuk tenaga kesehatan yang sangat berisiko.
" Iya, untuk nakes ya," kata Nadia, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur