Korban Perampokan Pulomas Diduga Kenal dengan Jokowi?

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 27 Desember 2016 19:13
Korban Perampokan Pulomas Diduga Kenal dengan Jokowi?
Dari penuturan ketua RW, DT disebut pernah makan malam dengan Jokowi saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Dream - Korban perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT 12 RW 16 kelurahan Kayuputih di Pulogadung, Jakarta Timur, DT, diketahui berprofesi sebagai arsitek. Selain itu, DT dikenal cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Ketua RW 16 Kayuputih, Gani. Menurut dia, DT pernah dekat dengan Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, DT pernah makan malam bersama Jokowi.

" Pak Jokowi baru jadi gubernur satu bulan saja langsung makan malam sama pak DT, sama saya bareng. Dia dapat ucapan dari Jokowi, 'Mas apa yang bisa saya bantu'. Diundang makan itu dulu sama Pak DT," kata Gani di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.

 

1 dari 5 halaman

Tak Tahu Pasti Profesi DT

Tak Tahu Pasti Profesi DT © Dream

Selanjutnya, Gani mengaku tak mengetahui secara pasti apa pekerjaan DT. Dia hanya tahu DT adalah seorang pengusaha.

" Ya mungkin pengusaha, arsitek mungkin iya," ucap dia.

Gani bercerita dia hanya seminggu sekali bertemu dengan DT. Ini lantaran DT sangat sibuk.

" Saya ketemu Pak DT cuma hari Sabtu. Sehari-hari ke luar negeri. Ke Jepang, ke Hongkong," ucap Gani.

2 dari 5 halaman

Sedih! Cerita Terakhir Korban Pembunuhan Sadis Pulomas

Sedih! Cerita Terakhir Korban Pembunuhan Sadis Pulomas © Dream

Mantan istri DT, Almianda Shafira sangat terpukul mendapati ketiga anaknya menjadi korban perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A Pulogadung, Jakarta Timur.

Ketiganya diketahui berinisial DAAP, 16 tahun dan DGD sembilan tahun meninggal dunia. Sementara ZKA, 13 tahun berhasil diselamatkan dan kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Pulomas.

Shafira menuturkan ia teringat kata terakhir DGD sebelum meninggal. Kepada Shafiran, DGD bercerita ia telah belajar sholat.

" Terakhir anak saya DGD bilang, 'Mama I love You, Mama kangen, Mama saya sudah belajar sholat'," kata Shafira sembari menangis di Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016.

3 dari 5 halaman

'Semoga Khusnul Khatimah'

'Semoga Khusnul Khatimah' © Dream

Selanjutnya, ia memohon doa bagi almarhum mantan suaminya DT dan kedua anaknya yang telah meninggal dunia. Dia berharap agar semua amal ibadah mereka bisa diterima di sisi Allah SWT.

" Saya mohon doa dari semua, mohon doakan almarhum (DT) dan anak-anak saya khusnul khatimah," ucap dia.

4 dari 5 halaman

Cerita Pendobrak Kamar Mandi Penyekapan 11 Korban di Pulomas

Cerita Pendobrak Kamar Mandi Penyekapan 11 Korban di Pulomas © Dream

Seorang saksi mata bernama Luthfi mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan 11 korban disekap di dalamnya. Dia mengaku sempat merasa kesulitan lantaran gagang pintu kamar mandi sudah dirusak perampok.

" Pintunya tebal, saya pakai linggis (buat dobrak), pakai skop karena gagang pintunya sudah dipotong," kata Luthfi di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.

Saat berhasil membuka kamar mandi, Luthfi menjelaskan kondisinya sangat panas dan hanya sedikit udara. Dia juga sempat melihat darah segar keluar dari korban yang meninggal.

Selanjutnya, Luthfi menuturkan kejadian ini baru dia ketahui saat salah satu teman anak korban datang ke rumah. Saat itu, semua pintu rumah dalam keadaan terbuka.

" Saat itu salah satu teman anaknya Pak DT dateng ke rumah, tapi curiga pintu semua terbuka dan tak ada orang," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Kondisi 11 Korban Perampokan Sadis Pulomas Saat di Kamar Mandi

Kondisi 11 Korban Perampokan Sadis Pulomas Saat di Kamar Mandi © Dream

Yuwono mengatakan 11 korban perampokan ditemukan tidak terikat. Mereka dikunci di dalam kamar mandi berukuran berukuran 1,5 meter x 1,5 meter di sebuah rumah di Pulomas, Jakarta Timur.

" Enggak terikat, korban ada di dalam kamar mandi yang hanya ada full set ukuran satu setengah meter diisi 11 orang," kata Argo di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.

Diketahui enam dari 11 korban korban meninggal, sementara lima orang korban selamat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika Pulomas.

Argo menjelaskan, korban selamat mengalami kekurangan oksigen dan lecet-lecet di bagian tubuhnya.

" Lecet-lecet, kan kamar mandi kecil diisi 11 orang tumpuk ada beberapa luka lecet," ucap dia.

Selanjutnya, korban yang meninggal dunia akan menjalani autopsi untuk mengetahui penyebab Kematian.

" Nanti untuk kematian tunggu hasil autopsi," kata Argo.

Beri Komentar