Boikot Israel, Nyawa Aktor Ternama Inggris Terancam

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 24 Agustus 2014 14:08
Boikot Israel, Nyawa Aktor Ternama Inggris Terancam
Aktor, komedian, sekaligus penulis Inggris ini sempat melontarkan petisi untuk memboikot perusahaan-perusahaan besar yang menikmati untung dari konflik Gaza.

Dream - Aktor, komedian, sekaligus penulis Inggris Russell Brand yang pernah menyampaikan petisi boikot Israel dilaporkan tengah dalam bahaya. Sebuah ancaman mati diperoleh Russel yang mendapat label negatif anti-Yahudi.

Sebagai informasi, Russell pernah mengirimkan petisi untuk memboikot perusahaan-perusahaan yang memperoleh keuntungan dari konflik Gaza, Palestina.

Boikot utamanya ditunjukan kepada perusahaan-perusahaan yang memfasilitas kekerasan terhadap penduduk Gaza.

Mengutip laman Alarabiya.net, Minggu, 24 Agustus 2014, ancaman mati tersebut disampaikan Russell dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk Huffington Post.

Imbauan boikot yang digaungkan Russell sayangnya membuat bingung para pengguna media sosial. Para netizen bingung membedakan boikot kepada perusahaan dengan boikot untuk Israel.

Dalam sebuah tweetnya, Rabbi Shmuley Boteach menuding Russel sebagai pembenci Israel dan menggambarkan ajakan itu sebagai bentuk boikot Israel.

" Tak ada satupun boikot terhadap negara yang disetujui. Namun petisi melawan pebisnis yang mendapatkan untung dari horor Haza dibuat dan kini telah ditandatangani 1,7 juta orang," ujar Russell.

Dalam artikelnya berjudul I Oppose Anti-Semitsm atau Saya Menentang Anti-Yahudi, Russel menceritakan kisah makan malam yang dihadirinya pada 1992. Di bawah pengaruh obat, Russell merasa dirinya ikut bertanggung jawab terhadap aksi pembantaian.

Dalam pembelaannya, Russell mengajak pembaca untuk melakukan aksi boikot terhadap perusahaan yang memperoleh untung dari aksi militer sejak 8 Juli di Gaza.

Perusahaan seperti Barclyas Bank yang mengelola rekening pembuat drone El Bit, perusahaan pengelola dana pensiun ABP, perusahaan pengamanan G4S, Catterpilar merupakan perusahaan-perusahaan yang dituding Russell menikmati untung dari konflik Gaza.

Dijelaskan Russell, anti Yahudi yang digaungkannya adalah perlawanan kepada perusahaan-perusahaan yang membuat untung dari aksi kekerasan terhadap rakyat Palestina.

Aksi boikot pada perusahaan ini dianggap salah satu cara yang langsung bisa dilakukan masyarakat di tengah dominasi perusahaan besar dan negara besar yang tak bisa melakukan apapun terhadap konflik Gaza.

Beri Komentar