Ini Rekaman Terpenting CCTV yang Tampilkan Brigadir J Sebelum Penembakan

Reporter : Nabila Hanum
Kamis, 28 Juli 2022 11:00
Ini Rekaman Terpenting CCTV yang Tampilkan Brigadir J Sebelum Penembakan
Berikut sejumlah fakta terkait pemeriksaan CCTV oleh Komnas HAM.

Dream - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap hasil pemeriksaan CCTV terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Selain CCTV, Komnas HAM juga sudah mengantongi informasi data cell dump temuan tim Siber Bareskrim terkait kasus penembakan Brigadir J. CCTV dan data cell dump ini diyakini menjadi petunjuk untuk mengurai misteri kematian Brigadir J.

Berikut sejumlah fakta terkait pemeriksaan CCTV oleh Komnas HAM:

1 dari 3 halaman

1. Periksa 20 CCTV

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo saat terjadi penembakan. Dia mengaku ada 20 video yang diperiksa.

" Paling penting tadi kami diperlihatkan video, jumlahnya 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, termasuk sampai RS Polri Kramat Jati," kata Anam, Rabu 27 Juli 2022.

Ia menjelaskan, CCTV juga menampilkan rombongan yang baru saja pulang dari Magelang. Untuk diketahui, istri Irjen Sambo bersama keluarga dan ajudan saat itu pergi ke Magelang untuk mengantar anaknya.

" Video merekam di Duren Tiga ada Irjen Sambo, ada rombongan Magelang, jadi duluan Irjen Sambo, lalu ada Bu Putri dan ada Yoshua," ujarnya.

2 dari 3 halaman

2. Brigadir J Masih Hidup Saat di Rumah Ferdy Sambo

Dia mengatakan, dalam rekaman tersebut, terlihat Brigadir J masih dalam kondisi hidup dan sehat ketika tiba di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

" Almarhum masih hidup sampai Duren Tiga, lalu rombongan yang lain, masih dalam kondisi hidup dan sehat," tuturnya.

3 dari 3 halaman

3. Tes PCR Ferdy Sambo

Rekaman CCTV tersebut juga memperlihatkan adanya proses tes PCR sebagaimana alibi Irjen Ferdy Sambo di hari kematian Brigadir J.

" Yang paling penting dari video itu terlihat, termasuk apakah di video itu ada proses PCR, ada. Ada jamnya dan siapa saja yang di PCR, termasuk almarhum Yoshua dan Bharada E," kata Anam.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar