Kecelakaan Maut Di Cibubur (Foto: @tmcpoldametro)
Dream - Kecelakaan maut melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi, Bogor, pada Senin, 18 Juli 2022 sekitar pukul 16.40 WIB. Truk menabrak sejumlah mobil dan sepeda motor.
Kondisi truk sampai ringsek di bagian bemper depan, kaca sudah tidak terlihat lagi. Akibat kecelakaan ini, sejumlah pengendara motor dan mobil mengalami luka-luka hingga ada yang meninggal dunia. Salah satu yang meninggal adalah anggota TNI.
Pihak Pertamina mengaku akan bertanggungjawab atas insiden tersebut. Petisi juga muncul dari warga yang meminta pemerintah setempat menutup lampu merah perempatan CBD Cibubur-Cilengsi.
Dihimpun dari Liputan6.com, berikut ini fakta-fakta kecelakaan maut truk Pertamina di Cibubur.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan, menyebutkan, korban meninggal dunia saat ini berjumlah 10 orang yang dibawa ke RS Polri Kramat Jati
" Korban kami 'update', karena ini masih dinamis. Tadi sementara korban meninggal dunia ada delapan, tapi setelah kami sisir di beberapa rumah sakit, korban meninggal dunia ada 10," kata Aan Suhanan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin, 18 Juli 2022.
Aan menambahkan untuk korban luka-luka ada 5 orang dan menjalani perawatan di RS Permata Cibubur.
" Kemudian luka-luka ada lima. Kalau lihat dari lukanya rata-rata luka ringan. Alhamdulillah mudah-mudahan cepat sembuh," ujar Aan.
Dua jenazah korban merupakan suami istri yang juga teridentifikasi sebagai anggota TNI AL.
AKBP Nugroho Lelono selaku Kasubdit DVI Polri mengungkapkan korban bernama Suparno (51) merupakan anggota TNI AL. Sedangkan sang istri Triyastini (50) merupakan ASN yang juga ditempatkan di TNI AL.
Keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Senin, malam sekitar pukul 22.30 WIB.
" Almarhum suami-istri yang tinggal di Perum TNI AL, yang kebetulan memang anggota TNI AL," ujar Nugroho.
Sementara itu untuk membantu proses identifikasi korban yang lain, pihak kepolisian meminta kepada masyarakat yang merasa memiliki keluarga ataupun kerabat yang menjadi korban kecelakaan Cibubur untuk datang ke RS Polri Kramat Jati. Hal ini dilakukan agar para korban bisa segera teridentifikasi.
Kepala Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono menuturkan, pihak keluarga diharapkan membawa beberapa dokumen untuk keperluan identifikasi.
" Data-data seperti KK, kemudian kalau ada akta lahir fotokopi SIM, paspor atau KTP bisa diserahkan ke kita semua," katanya.
Aan Suhanan mengungkapkan jika pengemudi truk telah diamankan di Polsek Jatisampurna.
" Pengemudi diamankan di Polsek Jatisampurna dengan kernetnya. Petugas kita sedang mengolah TKP," ujar Aan.
Pihak kepolisian pun masih belum mengungkapkan penyebab terjadinya kecelaan maut tersebut. Akan tetapi ia mengungkapkan tidak adanya bekas-bekas rem di TKP.
PT Pertamina Patra Niaga juga turut menyampaikan permohonan maaf atas insiden kecelakaan tersebut.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan jika Pertamina akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam penanganan korban kecelakaan tersebut.
Bahkan, ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan yang terjadi serta mengupayakan penanganan maksimal seluruh korban.
Warga membuat petisi yang meminta pemerintah setempat menutup lampu merah perempatan CBD Cibubur-Cilengsi. Hal ini dilakukan, pasalnya menurut banyak warga bukan hanya kali ini saja di lokasi tersebut terjadi kecelakaan usai dipasang rambu lampu merah meski hanya beberapa waktu.
Dalam petisi juga turut menyebutkan jika kontur jalan tersebut menurun dari arah Jakarta dan Cilengsi sehingga adanya lampu merah bisa memakan korban. Bahkan, hingga malam hari Senin, 18 Juli 2022 sekitar pukul 19.16 WIB petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 85 ribu orang.
Advertisement