Fakta-Fakta Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Sempat Ditanya: “Mana Paling Kuat?”

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 6 Mei 2024 19:05
Fakta-Fakta Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Sempat Ditanya: “Mana Paling Kuat?”
Terungkap pemicu penganiayaan mahasiswa STIP oleh seniornya.

1 dari 12 halaman

Fakta-Fakta Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Sempat Ditanya: “Mana Paling Kuat?”

Fakta-Fakta Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Sempat Ditanya: “Mana Paling Kuat?” © Pelaku penganiayaan Mahasiswa STIP tewas 2024 maverick

2 dari 12 halaman

Dream - Polisi mengungkap pemicu penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Putu Satria Ananta Rustika alias P (19), mahasiswa tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Setidaknya ada lima orang mahasiswa yang akan diberi sanksi oleh seniornya karena dinilai melakukan kesalahan.


Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyampaikan, hanya satu orang yang menerima pukulan hingga menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan meninggal dunia. Sedangkan empat mahasiswa lainnya belum menerima tindakan.

3 dari 12 halaman

© Pelaku penganiayaan Mahasiswa STIP tewas 2024 maverick

" (Empat mahasiswa) belum ada kontak fisik antara tingkat dua dengan tingkat satu di proses itu. Tapi untuk menjaga semua clear, maka tetap kita lakukan visum nanti dokter menyatakan tidak ada, ya tidak ada," kata Gidion dikutip dari Liputan6.com, Senin, 6 Mei 2024.

4 dari 12 halaman

Masuk Kelas Pakai Baju Olahraga

Gidion menyampaikan, penganiayaan berawal karena perilaku korban dan keempat mahasiswa tingkat 1 lainnya yang dinilai salah oleh seniornya. 

" Ini kelima orang taruna tingkat 1 semua melakukan sesuatu yang menurut senior ini salah. Apa yang dilakukan (junior) ini masuk kelas mengenakan baju olahraga. Di kehidupan mereka menurut senior ini salah," kata Gidion.

5 dari 12 halaman

© Pelaku penganiayaan Mahasiswa STIP tewas 2024 maverick

Ia mengatakan, korban bersama keempat temannya dibawa ke kamar mandi kampus.

Di sana, Putu adalah orang pertama yang menerima pukulan. Hal itu karena adanya perkataan yang diucapkan antara korban dan tersangka.

6 dari 12 halaman

"Dari mereka tersangka menyampaikan, 'mana yang paling kuat?'. Kemudian dari korban mengatakan 'saya yang paling kuat', karena dia merasa bahwa dia adalah ketua kelompok dari komunitas tadi tingkat 1 ini,"

7 dari 12 halaman

© Pelaku penganiayaan Mahasiswa STIP tewas 2024 maverick

Gidion mengungkapkan, korban dipukul sebanyak lima kali hingga tak sadarkan diri.

Saat itu, tersangka mencoba melakukan pertolongan. Namun, tindakannya justru memperparah keadaan korban.

8 dari 12 halaman

"Dilakukan pertolongan dan dipindahkan ke satu tempat. Kemudian, sebelum dipindahkan ke toilet dilakukan upaya penyelamatan, menurut tersangka nih ya, penyelamatan memasukkan tangan di mulut untuk menarik lidahnya. Tapi itu justru yang menutup saluran (pe

tuturnya.

9 dari 12 halaman

Satu Orang Tersangka

Terkait kejadian ini, penyidik telah memeriksa 36 orang sebagai saksi terdiri dari taruna, pengasuh, dokter, dan ahli. Kemudian, penyidik juga menganalisa rekaman CCTV.


Hasilnya, Tegar Rafi Sanjaya alias TRS (21) mahasiswa tingkat 2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta sebagai tersangka. Atas perbuatannya, Tegar Rafi Sanjaya dikenakan Pasal 338 Jo subsider 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun.

10 dari 12 halaman

Hasil Autopsi

Hasil Autopsi © Tangis Haru Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior 2024 maverick

Adapun Berdasarkan hasil autopsi yang diterima dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, terungkap bahwa terdapat luka di daerah ulu hati yang menyebabkan pecahnya jaringan paru.

11 dari 12 halaman

" Ada luka di daerah ulu hati yang menyebabkan pecahnya jaringan paru, ada pendarahan, tapi juga ada luka lecet di bagian mulut," kata Gidion kepada wartawan, Sabtu, 4 Mei 2024 malam.


Ia mengatakan, pihaknya menyelaraskan hasil autopsi dengan keterangan tersangka. Alhasil, diketahui penyebab meninggalnya korban.

" Ternyata yang menyebabkan matinya atau hilangnya nyawa korban adalah paling utama adalah ketika dilaksanakan upaya-upaya yang menurut tersangka ini adalah penyelamatan di bagian mulut," ujar dia.

12 dari 12 halaman

© STIP Jakarta 2024 maverick

Gidion mengatakan, tersangka panik ketika melihat korban tidak berdaya dan melakukan upaya-upaya penyelamatan. Namun upaya yang dilakukan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) atau keahliannya.

Beri Komentar