Pengeroyokan (Foto: Instagram @tnilovers18)
Dream - Seorang anggota Brimob ditemukan tewas dan seorang anggota Kopassus mengalami luka serius. Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tak dikenal (OTK).
Berdasarkan informasi, pengeroyokan terjadi di Jalan Falateh I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pagi tadi Senin 19 April 2021, sekitar pukul 05.30 WIB.
Peristiwa pengeroyokan itu viral di media sosial setelah rekaman CCTV tersebar luas.
Dilansir dari Merdeka.com dan berbagai sumber lain, Senin 19 April 2021, berikut sejumlah fakta terkait pengeroyokan anggota TNI-Polri di Kebayoran Baru.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @Tnilovers18, terlihat kedua korban di keroyoko oleh 7 orang tak dikenal hingga terkapar. Saat kejadian, nampak korban tidak menggenakan atribut institusi masing-masing.
Diperkirakan korban dikeroyok sekitar pukul 05.30 WIB dan ditemukan warga sekitar pukul 07.00 WIB. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina atau RSPP Jakarta Selatan.
Akibat kejadian itu, anggota TNI, Sersan Dua DB, anggota Grup-3 Kopassus, mengalami luka-luka. Sedangkan anggota brimob, YSB, personil Rantis Sat Men 3 pelopor Kelapa dua, meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan dari Indonesia Police Watch atau IPW, YSB, diketahui juga berprofesi sebagai sopir Kepala Badan Intelijen dan Keamanan atau Kabaintelkam Polri.
Setelah dilarikan ke RSPP oleh warga, sekitar pukul 07.41 WIB, YSB kehabisan darah akibat luka tusuk yang dialami di tangan kanan dan luka robek di paha.
Sementara itu, Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana juga membenarkan adanya kejadian tersebut.
" Iya sementara kan emang bener ada kejadian seperti itu, hari minggu pagi. Kemudian korban emang ada dua, dari TNI dengan dari Kepolisan," kata Yustiana saat dihubungi merdeka.com, Minggu 18 April 2021.
Namun, hingga kini pihak kepolisian dan TNI masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti secara rinci terkait kejadian tersebut.
" Cuma untuk kronologinya sampai sekarang kan kita masih kumpulkan bukti-bukti, saksi-saksi. Jadi belum dapat kronologi yang sebenarnya. Hanya kalau kejadiannya betul, kejadiannya seperti itu," ujarnya.
Untuk mengungkap kasus pengeroyokan yang dialami anggota TNI-Polri ini, proses penyelidikan disebut melibatkan Polres Metro Jakarta Selatan yang bekerjasama dengan Polisi Militer (POM) TNI.
" Iya jelas (penyelidikan libatkan POM TNI), kalau kita itu kejadiannya ada anggota TNI. Berarti kan penyelidikannya, penyidikannya juga melibatkan dari Polisi Militer sesuai dengan Undang-Undangnya seperti itu," kata Yustiana.
Sumber: merdeka.com dan sumber lainnya
Video aksi pengeroyokkan anggota TNI-Polri di Kebayoran Baru:
View this post on Instagram