Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Mengunjungi taman rekreasi pastinya akan dipenuhi berbagai pemandangan wahana permainan. Tentunya hal ini sangat bikin penasaran anak-anak untuk menaikinya.
Adelene Leong, gadis kecil berumur 8 tahun datang ke Royal Adelaide Show, Australia, untuk bersenang-senang di taman hiburan tersebut. Sayangnya, yang terjadi malah sesuatu yang sangat fatal.
Di tahun 2014, bocah asal Malaysia itu menaiki salah satu wahana. Saat wahana dinyalakan, ia terlempar dan meninggal dunia.

Rupanya baru terungkap kalau ada standar keamanan yang tak diikuti, yaitu batas minimum ketinggian pengguna. Wahana juga tak dirakit dengan baik.
Adelene Leong menaiki wahana yang disebut Airmaxx 360. Dia terlepas dan terpental ke udara, kepalanya jatuh terlebih dahulu di depan ibunya dan saksi lainnya.

Mengutip informasi daridailystar.co.uk, wahana yang dinaiki Adelene 8 tahun silam adalah yang pertama dari jenisnya yang diimpor ke Australia saat 2013. Tetapi wahana itu tidak menjalani proses pendaftaran desain yang diperlukan.
Wahana itu dibeli oleh Jenny Lee Sullivan dan suaminya Clinton Watkins, senilai USD 1 juta yang dibeli dari uang pinjaman. Mereka pun terlilit hutang karena itu.
Pasangan ini disebut memberlakukan persyaratan tinggi minimum yang tidak sesuai standar yakni 120 cm tanpa pendamping. Padahal Spanyol merekomendasikan 140cm. Sedangkan Adelene mempunyai tinggi 137 cm.
Deputy State Coroner Ian White mengatakan kepada pengadilan pada hari Rabu, 1 Juni 2022, bahwa kematian Adelene dapat dicegah, seandainya operator tidak mengabaikan persyaratan tinggi badan.
" Pemilik sengaja menyembunyikan informasi ini dari semua otoritas terkait untuk tujuan memperluas kelayakan pelanggan untuk naik Airmaxx," katanya.
Fakta lainnya, ketika Adelene menaiki Airmaxx, wahana itu justru beroperasi dengan kekuatan maksimum, tercatat 100 km/jam ketika dia terlempar.
Watkins diketahui merakit sendiri sebagian komponen wahana, dengan beberapa klarifikasi tentang aspek-aspek tertentu dari email manufaktur. Stafnya juga dikatakan tidak terlatih dengan baik.
Diungkap oleh pengacara Ibu Adelene, bahwa ibu yang telah kehilangan anak tercintanya itu merasa hancur atas kejadian yang menimpa mendiang putrinya.
" (Itu) telah membuat hidup saya hampir tidak dapat dijalani sehingga saya harus hidup di dunia paralel di mana saya percaya ini tidak terjadi."

Dua minggu setelah Adelene meninggal, Airmaxx masih tetap beroperasi di Royal Sydney Show, dengan tinggi minimum 120 cm yang masih salah. Sullivan mengklaim “ tidak ada kesalahan atas wahana yang dimainkan maupun operator."
The Director of Public Prosecutions pada tahun 2016 memilih untuk tidak melanjutkan tuntutan pidana atas kematian Adelene. Tetapi Sullivan dan perusahaannya kemudian dihukum pada tahun 2017 karena melanggar undang-undang kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Sumber: mirror.co.uk
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau