Dream - Seorang siswi India terkenal saat berusia enam tahun setelah membintangi sebuah film dokumenter pemenang Oscar. Namun penghargaan paling bergengsi tersebut tidak membuat hidupnya berubah. Dia masih hidup dalam kemiskinan.
Pinki Sonkar, yang kini berusia 21 tahun, tampil dalam film berjudul Smile Pinki yang dirilis tahun 2008.
Tidak disangka film tersebut memenangkan kategori dokumenter pendek terbaik pada Academy Awards setahun berikutnya.
Film itu menceritakan tentang Pinki, yang saat itu berusia lima tahun, dan temannya Ghutaru.
Dua bocah warga desa di distrik Mirzapur, Uttar Pradesh, itu menjalani operasi koreksi akibat lahir dengan bibir sumbing. Biaya operasi bibir sumbing gratis yang dijalani Pinki dan Ghutaru ditanggung oleh organisasi nirlaba Smile Train India.
Berkat tampil di film pemenang Oscar, Pinki mendapat kesempatan berkunjung ke Amerika Serikat, dan bertemu aktor dan aktris Hollywood.
Tidak itu saja, pada tahun 2013, ia melemparkan koin untuk pertandingan final tunggal putra di Wimbledon.
Itulah momen terakhir Pinki menikmati ketenarannya. Dia menggambarkannya sebagai 'kehormatan terakhir yang saya dapat dalam hidup',
Namun, selama 15 tahun setelahnya, Pinki menyebut hidupnya penuh dengan janji palsu, kemiskinan, dan kesulitan.
Padahal, sekembalinya dari bergaul dengan para bintang Hollywood, Pinki dan ayahnya, Rejendra, diberi hadiah sebidang tanah oleh pejabat distrik.
Sementara politisi lokal membuat janji-janji palsu untuk membangun rumah sakit, pusat komunitas, dan jalan yang layak.
Pinki dan ayahnya masih hidup dalam kemiskinan di sebuah rumah dengan dua ruangan tanpa pintu atau air di Desa Rampur Dhabahi.
" Saya merasa berada dalam kondisi yang sama sebelum Oscar, belajar dan bekerja di rumah. Tidak ada yang berubah bagi saya," kata Pinki kepada The Telegraph.
Mengingat kehidupan sebelum operasi gratisnya, Pinki mengaku dijauhi oleh teman sekolah dan teman bermain. Bahkan sebagian anggota keluarganya tidak mau berdekatan dengan karena menganggap gadis tersebut memalukan.
Namun saat menjalani operasi bibir sumbing dan kehidupannya dibuat film, Pinki jadi gadis terkenal. Tidak hanya di desanya, tapi di seluruh dunia.
Berkat filmnya, Pinki datang ke acara penghargaan terbesar di dunia hiburan pada tahun 2009, yang dipenuhi dengan apa yang dia sebut sebagai ‘momen terbaik dalam hidup saya’.
Pinki merasa pada saat itu dia bagaikan berada di dalam cerita dongeng yang menjadi kehidupan nyata.
" Naik pesawat, perjalanan ke Los Angeles, mengenakan pakaian mahal, menginap di hotel mewah," ungkapnya.
Pinki bahkan menikmati berbagai makanan yang ia dan ayahnya tidak pernah membayangkannya.
" Itu seperti cerita Cinderella, cerita sebelum tidur untuk anak-anak," ungkapnya.
Setelah pulang ke desanya, Pinki selalu memastikan dirinya menonton penghargaan Oscar yang digelar setiap tahun. Menurutnya, itu adalah satu-satunya cara mengulangi momen-momen indah yang dialaminya.
Namun, Pinki yang sekarang sudah kelas 12, mengatakan bahwa dongeng itu berakhir ‘dalam sekejap’.
Ia ‘kembali ke kehidupan nyata, yang penuh dengan rasa sakit, trauma, dan kemiskinan’.
Kini masa depannya dalam mengejar pendidikan terancam oleh ketidakpastian akibat kesulitan keuangan.
Namun, Pinki tetap bertekad untuk ‘mengalahkan kemiskinan suatu hari nanti dan membantu orang-orang yang kurang beruntung seperti dirinya’.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN