Pamit Belajar Kelompok, Gadis Paskibraka di Bogor Hilang

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 15 Agustus 2019 14:00
Pamit Belajar Kelompok, Gadis Paskibraka di Bogor Hilang
Keluarga meminta bantuan paranormal.

Dream - Audri Virany Islandi, anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Kantor Kecamatan Klapanunggal, Bogor, dikabarkan menghilang. Dia diketahui menghilang sejak Senin, 29 Juli 2019 lalu.

Ahmad Farhan, paman Audri, bercerita, siswi kelas 2 SMK ini awalnya pamit ke orang tuanya untuk belajar kelompok. Dia menyebut tempat belajar kelompok yaitu rumah Wita, yang tak jauh dari rumahnya.

Tanpa rasa curiga, Kiftiah, sang ibu, memberi izin. Tapi, hingga Senin, putrinya itu tak pernah muncul.

" Bilangnya setelah belajar kelompok mau pulang dulu ke rumah karena siangnya kan sekolah," kata Ahmad, kepada Liputan6.com, Kamis, 15 Agustus 2019.

Orang tua dan kakaknya sempat menghubungi nomor ponsel Audri. Selain itu, rumah kawan terdekat Audri juga disambangi. Tapi, tetap saja, Audri tak ditemukan.

1 dari 5 halaman

Bantuan Paranormal

" Kami juga sudah telusuri Medsos dia, tapi ternyata dia tidak aktif menggunakan FB, Instagram, dan lainnya. Nomor HP yang dia gunakan juga pakai nomor ayahnya dan sejak Senin siang sudah tidak aktif," kata dia.

Orang tua dan kerabat Audri akhirnya melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Klapanunggal, Bogor. Selain itu, keluarga juga meminta bantuan paranormal untuk menemukan keberadaan Audri.

Ahmad mengatakan, Audri merupakan gadis pendiam dan jarang bergaul dengan pria. Audri terpilih sebagai anggota Paskibraka di Kantor Kecamatan Klapanunggal pada 17 Agustus mendatang.

" Audri memang terpilih sebagai pengibar bendera untuk upacara 17 Agustus nanti," kata dia.

 

2 dari 5 halaman

Dicoret Dari Anggota

Karena sudah dua pekan tidak pernah hadir mengikuti latihan Paskibraka lantaran menghilang, Audri akhirnya dicoret sebagai pengibar bendera merah putih.

" Karena dianggap enggak pernah hadir akhirnya dicoret dan digantikan sama orang lain," ucap Ahmad.

Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena membenarkan kejadian tersebut. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan ke Mapolres Bogor atau pihak keluarg ajika melihat korban.

" Laporan sudah diterima. Bagi yang menemukan untuk segera melapor ke kami," kata Ita.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Achmad Sudarno)

3 dari 5 halaman

Anggota Paskibraka Calon Pembawa Baki Bendera Meninggal Dunia

Dream - Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan, Aurel Qurrota Ain, meninggal dunia, Kamis 1 Agustus 2019. Aurel sudah berlatih sejak 9 Juli 2019.

Rencananya, pelajar SMN Al Azhar BSD itu bertugas sebagai pembawa baki bendera saat upacara HUT ke-74 RI di Lapangan Cilenggang, Tangerang Selatan.

" Keterangan orangtuanya, almarhumah pada subuh hari kejadian dari rumah sudah siap menuju lokasi pelatihan Paskibraka di Lapangan Cilenggang. Saat di rumah, Aurel terjatuh," kata Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Warta Wijaya, saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat 2 Agustus 2019.

" Selanjutnya kami dapat informasi dari teman sekolahnya bahwa Aurel sudah meninggal," tambah Warta.

Menurut Warta, sebelum meninggal dunia, Aurel rutin berlatih. Siswi kelas XI jurusan MIPA itu selalu bersemangat mengikuti latihan.

" Dia salah satu anak yang paling bersemangat dan terbaik dalam menjalani latihan. Makanya almarhumah sebelumnya kita plot untuk pembawa baki bendera," kata dia.

4 dari 5 halaman

Kabar Tak Benar

Kabar meninggalnya Aurel ramai dibicarakan karena dugaan penganiayaan. Tapi, Warta menegaskan kabar itu tidak benar. " Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut hoaks," ucap dia.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengaku sedih dengan kepergian salah satu tim paskibraka. " Saya sangat berduka, saya bisa merasakan kesedihan ibunya. Sebagai orangtua juga saya sangat bersedih. Saya enggak sanggup menahan air mata," kata Benyamin.

Benyamin memastikan tak ada aksi kekerasan dan tindakan berlebih saat berlatih Paskibra, hingga menyebabkan Almarhumah meninggal dunia.

" Kami tidak menduga itu, tidak ada dugaan kesana. Karena orang tuanya, terutama Ayah cukup tabah, ibundanya memang saya lihat sangat terpukul tapi mudah-mudahan semoga bisa cepat kembali pulih menerima ini," katanya.

5 dari 5 halaman

Sosok Baik

Benyamin yakin Aurel merupakan sosok pelajar baik dan meninggal dalam keadaan baik.

" Kita melihat sosok almarhumah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, kita lihat sakaratul mautnya dimudahkan, meninggal gampang. Tidak ada kita berprasangka ke sana (kekerasan)," ucap dia.

Benyamin berharap kepada rekan-rekan Aurel baik itu rekan sekolah maupun rekan anggota Paskibraka Tangsel untuk mendoakan Aurel.

Beri Komentar