Menang Gaungkan 2022 Sebagai Tahun Toleransi

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 8 Januari 2022 06:00
Menang Gaungkan 2022 Sebagai Tahun Toleransi
Toleransi di Indonesia menarik kekaguman dunia. Sebagai permulaian, Menag mengunjungi PBNU untuk menggaungkan program tersebut.

Dream - Pemerintah akan mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Pencanganan ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai barometer dunia dalam mewujudkan kehidupan beragama yang damai dalam segala perbedaan.

Untuk menggaungkan maksud tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, berkomitmen menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Sebagai permulaan, Gus Yaqut bersilaturahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) pada Jumat, 7 Januari 2022. 

Gus Yaqut berbincang hangat dengan Ketua Umum PBNU yang baru, KH Yahya Cholil Staquf. Keduanya terlibat pembicaraan untuk bersama merawat kerukunan di antara umat beragama.

" Kami berdiskusi dalam ikhtiar untuk bersinergi dalam merawat kerukunan dan meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan di Indonesia," ujar Gus Yaqut.

Gaungkan 2022 Tahun Toleransi, Gus Yaqut Silaturahmi ke PBNU

 

1 dari 2 halaman

Wujudkan Indonesia Jadi Barometer Toleransi

Gus Yaqut mengatakan kerukunan dan toleransi masyarakat Indonesia dikagumi berbagai negara. Sebagai contoh, Majelis Hukama Al-Muslimin, organisasi independen yang beranggotakan cendekiawan Muslim dari berbagai dunia dan berpusat di Abu Dhabi-Uni Emirat Arab, telah berkunjung untuk menyampaikan keinginannya belajar tentang toleransi masyarakat Indonesia.

" Sudah saatnya toleransi Indonesia menjadi barometer masyarakat dunia," kata Gus Yaqut.

Dia menilai narasi tentang toleransi di Indonesia perlu digaungkan agar dipahami masyarakat dunia. Untuk mewujudkan hal itu, dia berkomitmen penuh untuk menggandeng seluruh ormas keagamaan.

" Saya berkomitmen untuk terus membangun kemitraan konstruktif dengan ormas keagamaan," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Peran Ormas Sangat Dibutuhkan

Gaung toleransi tentu tak bisa lepas dari kerja bersama semua pihak. Sedangkan ormas keagamaan memiliki peran yang sangat penting untuk menyampaikan pesan toleransi hingga ke level terkecil.

" Upaya ini tidak akan terlepas dari kerja sama dan kontribusi berbagai ormas keagamaan yang selama ini membina langsung masyarakat di kalangan akar rumput," ucap Gus Yaqut.

Selain dengan PBNU, kemitraan akan dibangun dengan ormas-ormas keagamaan lainnya. Misalnya, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Majelis Ulama Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, dan ormas keagamaan lainnya.

Beri Komentar