Dream - Peneliti dibuat takjub dengan penemuan ikan pari raksasa setara bobot motor gede (moge) di Thailand.
Tak tanggung-tanggung, ikan pari dengan bobot 30 kilogram itu berhasil memecahkan rekor dunia.
Melansir straitstimes.com, seekor pari air tawar raksasa seberat 300kg ditangkap di Sungai Mekong, Komune Koh Preah, Provinsi Stung Treng, Thailand.
Ikan tersebut dicap sebagai ikan pari paling besar di dunia yang pernah tercatat.
Para Pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan di Provinsi Stung Treng, bekerja sama dengan tim dari Wonders of the Mekong dan Institut Penelitian dan Pengembangan Perikanan Dalam Negeri Kamboja turut mengukur besarnya pari raksasa tersebut.
Pari ini memiliki panjang 4 meter dari kepala hingga ujung ekornya dan lebar 2,2 meter.
Guinness World Records pun mengaku bahwa pari ini adalah ikan air tawar terbesar di dunia.
Spesies ini adalah salah satu dari tiga ikan raksasa yang dikenal menghuni Sungai Mekong, bersama dengan ikan lele raksasa Mekong (Pangasianodon gigas) dan ikan lele Mekong raksasa (Catlocarpio siamensis).
Dari hasil temuannya, Wonders of the Mekong, sebuah kelompok konservasi yang didukung oleh United States Agency for International Development, memasang penanda pada pari tersebut.
Penanda homing akustik dipasang dan pari tersebut sebelum dilepaskan kembali ke alam liar.
Sebelum dilepaskan, mereka juga menamai ikan pari raksasa itu Boramey. Setelah dilepaskan, Boramey sudah tak pernah menampakkan diri lagi disana.
Sungai mekong pada dasarnya memang kerap dikenal memiliki fauna air endemik yang berbobot rasaksa.
Sok Vichea, seorang peneliti keanekaragaman hayati Kamboja, mengatakan, meskipun kerajaan ini merupakan rumah bagi 15 jenis pari air tawar dan laut, pari air tawar raksasa hampir punah, dengan hanya beberapa yang diketahui masih ada di Sungai Mekong.
Karena daya fauna pada sungai mekong yang cukup melimpah, ekosistem sungai yang mengalir dari Dataran Tinggi Tibet melalui China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam, itu juga terancam tinggi akan penangkapan ikan liar secara berlebihan, pembangunan bendungan, ataupun pembuangan limbah polusi.
Demi menghindari permasalahan para pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Setelah diberi tag, ikan-ikan unik tersebut dikembalikan lagi ke habitatnya.