Fenomena Blood Moon (Metro.co.uk)
Dream - Pada salah satu malam pekan ini, bulan akan berwarna merah darah. Kejadian fenomenal tersebut dikenal sebagai `Blood Moon`.
Gerhana bulan total tersebut diperkirakan terjadi pada Sabtu malam dan akan terlihat di langit Amerika Utara, Asia dan Australia.
Gerhana yang terjadi pada Sabtu ini adalah yang ketiga dari serangkaian empat bulan darah tahun ini yang disebut Tetrad. Bulan darah keempat atau yang terakhir diperkirakan akan terjadi pada 28 September.
Dan menurut salah satu pendeta Amerika Serikat, Tetrad sudah dituliskan dalam Alkitab dan merupakan sinyal bahwa akan ada kejadian yang mengubah dunia dalam waktu dekat.
Namun para ilmuwan NASA segera membantah dengan mengatakan bahwa perubahan warna merah dari gerhana bulan total adalah fenomena alam biasa.
Blood Moon atau bulan darah terjadi saat bulan melewati bayangan Bumi. Bayangan tersebut dikenal sebagai umbra yang terjadi akibat sinar Matahari terhalang Bumi.
Sinar Matahari kemudian tersebar ke berbagai arah di atmosfer dan saat mengenai bulan, mengubahnya menjadi berwarna merah. Dari peristiwa itulah kemudian bulan seperti berwarna merah darah.
Sementara Tetrad terjadi hanya beberapa kali setiap 2.000 tahun. Para pengamat bintang harus cepat-cepat mempersiapkan peralatannya, karena NASA mengatakan Blood Moon hanya akan berlangsung lima menit di AS.
Yang paling beruntung adalah warga di kawasan Australia, Jepang, China dan Asia Tenggara yang dapat menyaksikan bulan darah selama 12 menit, mulai pukul 7.54 am EDT atau 18.54 WIB.
(Ism, Sumber: Daily Mail)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN