Hari Terberat Rasulullah saat Ditolak Penduduk Thaif, Diusir sampai Dilempar Batu hingga Kaki Berdarah

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 28 April 2023 07:01
Hari Terberat Rasulullah saat Ditolak Penduduk Thaif, Diusir sampai Dilempar Batu hingga Kaki Berdarah
Perlakuan buruk yang diperolah Rasulullah tidak lantas membuat beliau balas dendam.

Dream - Tugas Nabi Muhammad saw di dunia ini adalah untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Hal tersebut tentu bukan sebuah tugas yang mudah. Justru sangat berat dan tak jarang membuat Nabi Muhammad saw tersakiti, baik batin maupun fisiknya.

Saat beliau mengenalkan ajaran Islam, tidak serta merta masyarakat langsung mengikutinya. Ada berbagai proses dan lika-liku yang harus dilalui oleh beliau. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit masyarakat pun memeluk agama Islam dan mengimani Allah SWT.

Suatu hari, Siti Aisyah ra bertanya kepada Nabi Muhammad saw tentang hari terberat bagi beliau daripada hari di perang Uhud. Beliau lalu menjawab bahwa hari terberat itu adalah hari Aqabah. Yakni saat musim haji ketika beliau menawarkan diri agar mendapatkan perlindungan dari kabilah-kabilah Thaif sekaligus menyebarkan ajaran Islam di sana.

Untuk mengetahui bagaimana hari-hari terberat Nabi Muhammad tersebut, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.

1 dari 4 halaman

Rasulullah Ditolak oleh Penduduk Thaif

Di malam Aqabah, ketika itu Rasulullah saw menawarkan diri pada kabilah-kabilah. Ada seorang tokoh yang bernama Ibnu 'Abdi Yalil ibn Kilab, di mana ia menolak tawaran serta permintaan dari Rasulullah saw.

Karena penolakan itulah, Rasulullah sangat kecewa, sedih, dan terpukul. Tak hanya ditolak, beliau juga diperlakukan buruk oleh penduduk Thaif dengan diusir dan dilempar batu sampai kakinya berdarah.

Setelah kejadian itu, beliau pun langsung pergi meninggalkan Thaif. Di perjalanan, beliau juga tidak sadar ke manakah beliau akan pergi. Beliau baru sadar ketika sampai di Qarnuats-Tsa'alib. Tempat itu adalah wilayah yang jaraknya sekitar 48 mil atau 89,5 km dari Kota Makkah. Dan saat ini, tempat itu disebut dengan Qarnul Manazil.

2 dari 4 halaman

Allah SWT Menghibur Rasulullah

Kesedihan yang dialami Rasulullah tidak berlangsung lama. Karena Allah SWT kemudian menghibur beliau dengan mengutus malaikat Jibril. Saat beliau mengangkat kepalanya, Rasulullah melihat malaikat Jibril ada di atas awan. Malaikat berkata:

" Sesungguhnya Allah mendengar apa yang kaummu katakan. Allah juga mengetahui bagaimana jawaban mereka. Sekarang, Dia telah mengutus malaikat penjaga gunung kepadamu untuk diperintah apa saja sesuai keinginanmu terhadap mereka."

Lalu, malaikat penjaga gunung datang dan berkata:

" Wahai Muhammad, sekarang engkau bergantung kepada keinginanmu. Jika engkau mau, akan aku timpakan kedua gunung itu terhadap mereka."

3 dari 4 halaman

Akhlak Mulia Rasulullah

Atas tawaran dari malaikat penjaga guunung tersebut, ternyata Rasulullah tidak menghendakinya. Padahal jika beliau menghendaki, bisa saja gunung itu ditimpakan kepada penduduk Thaif dan membuat mereka binasa.

Tetapi Rasulullah dengan akhlaknya yang mulia, beliau tidak ingin membalas dendam. Beliau tetap sabar dan memperhitungkan balasan yang akan diterimanya. Beliau justru mengatakan:

" Justru aku berharap dari keturunan mereka, Allah mengeluarkan orang-orang yang menyembahkan Dia semata, tidak ada yang menyekutukan-Nya dengan apa pun."

Harapan beliau pun dikabulkan Allah SWT. Allah SWT mengeluarkan orang-orang yang akan menyembah Allah SWT dari turunan mereka. Mereka pun masuk Islam. Sedangkan dari turunan mereka yang berlaku kasar pada Rasulullah, maka Allah SWT mengeluarkan mereka yang mengemban panji agama-Nya dan gigih berjihad di jalan Allah SWT.

4 dari 4 halaman

Hikmah yang Bisa Didapatkan

Melalui kisah di atas, ada beberapa hikmah yang bisa sahabat Dream dapatkan sebagai berikut:

  1. Meski Rasulullah mendapatkan penderitaan yang berat, namun tetap berdakwah di tengah masyarakat Arab.
  2. Meski mengalami penolakan, namun Rasulullah tetap gigih dalam berjuang mendakwahkan agama Islam.
  3. Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan penghiburan kepada Nabi Muhammad saw, tak terkecuali saat sedang menghadapi ujian.
  4. Rasulullah saw memiliki kasih sayang yang luar biasa kepada kaumnya. Beliau juga memiliki hati yang sangat kuat dalam menghadapi penderitaan yang sudah diberikan oleh penduduk Thaif.
  5. Rasulullah tidak ingin balas dendam dan tidak mengharapkan penduduk Thaif binasa.
  6. Bukannya balas dendam, Rasulullah justru mendoakan penduduk Thaif dengan harapan agar keturunan mereka mau beriman kepada Allah SWT.
Beri Komentar