Harry Moekti (merdeka.com)
Dream - Tubuhnya tidak terlalu tinggi. Wajahnya yang sawo matang terlihat mengkilat lantaran cucuran keringat. Gerakannya liat dan lincah, seperti tak pernah mau berdiam di satu titik. Suaranya melengking tinggi beberapa oktaf. Suaranya tak hanya memukau, tetapi juga menyentuh jiwa pendengarnya.
Kesan itu melekat kuat pada diri Hariadi Wibowo. Nama ini mungkin tidak banyak yang tahu. Tetapi dalam dunia musik, pria ini memiliki nama panggung Harry Moekti.
Pria kelahiran Cimahi, 25 Maret 1957 ini cukup terkenal di jagad hiburan Indonesia era 80-90an. Sosoknya sebagai rocker yang enerjik selalu mendapat sorotan setiap pecinta musik Tanah Air. Bahkan, Harry Moekti sempat menjadi brand ikon bagi dunia gaul anak muda masa itu.
Tatkala masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, Harry memiliki hobi bermain musik. Kemampuan olah vokalnya sebetulnya biasa saja, namun ini memiliki ciri khas yaitu karakter suara melengking dan panjang. Dari hobinya itu, Harry sempat membentuk grup band.
Sejak saat itu, Harry mulai memiliki ambisi untuk eksis di dunia musik. Tetapi, ia sadar mimpinya tidak akan terwujud jika hanya berada di tanah kelahirannya. Tidak ada cara lain, Harry mencoba mengadu peruntungan datang ke Ibu Kota.
Harry merintis karir sebagai penyanyi rock di tahun 1984. Saat itu, ia bergabung dengan grub band “ Makara” sebagai vokalis. Tetapi, masa itu hanya berlangsung satu tahun. Grup band ini bubar. Ia juga pernah menjadi vokalis band “ Krakatau”
Meski demikian, suara Harry terdengar sampai ke telinga seorang produser rekaman. Sang produser melihat potensi yang ada dalam diri Harry. Ia lalu menawari Harry masuk dunia rekaman sebagai penyanyi solo. Di titik inilah, karir Harry mulai menanjak.
Di bawah polesan sang produser, tak ada satupun anak muda yang tidak mengenal Harry Moekti. Dandanannya sebagai seorang penyanyi rock pun digemari banyak remaja. Jaket kulit atau rompi, sarung tangan, celana kulit ketat atau jins dengan sobekan di sana-sini menjadi pakemnya. Tak lupa tatanan rambut serta make up layaknya rocker pun dia lakoni. Ia juga menjadi trend setter di kalangan anak muda.
Dari dialah tren celana jeans berlubang marak dipakai anak muda kala itu. Jika ada anak muda yang tidak mengenakan celana jeans berlubang, hampir dapat dipastikan, tuduhan ‘nggak gaul’ melekat di anak muda itu.
Lagu-lagu dia menempati puncak tangga lagu. Sebut saja lagu “ Hanya Satu Kata”, “ Lintas Melawai”, “ dan “ Ada Kamu.”
" Adududududududuh..
Kau tak percaya
Adududududududuh
Mengapa ku cinta
Untuk kamu belahlah dadaku
Ini saja...,"
Begitu sepotong bait lagu “ Ada Kamu” milik Harry Moekti. Siapa tidak mengenal tembang lawas itu. Bagian reff-nya yang unik membuat lagu itu melejit dan terjual ratusan ribu kopi. Duit pun mengalir deras.
Saking terkenalnya, Harry mampu meraup pendapatan yang sangat besar. Untuk setiap penampilannya, Harry memiliki tarif sebesar Rp 50 juta. Angka yang sangat besar kala itu.
Ketenaran memang memabukkan. Itu yang dirasakan oleh Harry. Namanya yang begitu terkenal membuatnya haus akan sanjungan.
Seiring bergulirnya waktu, kesombongan tumbuh dalam diri Harry. Ia terobsesi menjadi yang utama dan satu-satunya. Tidak boleh ada artis yang memiliki ketenaran seperti dia, apalagi di atasnya.
Lantaran kesombongan itu, Harry tidak terima jika ada artis lain yang berpendapatan lebih besar. Atau jika ada artis lain yang memiliki barang jauh lebih mahal dibandingkan apa yang dimiliki Harry.
Tepatnya tanggal 31 Desember 1994, Harry mendapat kontrak menyanyi dalam acara yang akan disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional. Dalam kontrak itu, Harry dibayar sesuai tarifnya, Rp50 juta. Dia pun mengiyakan kontrak itu.
Tetapi, usai tampil, rasa ketidakpuasan muncul dari diri Harry. Ia tidak terima dengan bayaran yang diterimanya. Sebab, pada acara yang sama, pihak stasiun televisi juga mengontrak penyanyi lain, Anggun C Sasmi.
Sebenarnya Harry tidak mempersoalkan jika pengelola stasiun televisi itu mengundang penyanyi lain. Tetapi, lantaran bayaran yang diterima Anggun kala itu lebih banyak, yakni sebesar Rp65 juta, hal itu membuat Harry marah.
Selain itu, ada kejadian lain yang juga membuat Harry marah. Saat itu, musisi Indra Lesmana membeli sebuah mobil. Mobil itu ditunjukkan kepada Harry. Melihat mobil itu membuat Harry merasa iri. Ini lantaran harga mobil Indra ternyata jauh lebih mahal ketimbang milik Harry.
Harry kemudian menjalani hari-hari dengan perasaan tidak tenang. Sifat sombong dan iri hati telah membuatnya resah. Hal itu berdampak pada rumah tangganya. Ia kemudian bercerai dengan istri pertamanya.
Di puncak karir, batinnya justru selalu gelisah. Hatinya selalu diliputi kemarahan dan ketidakpuasan.
Kegelisahan yang selalu ia rasakan memaksanya untuk mencari jalan keluar. Untuk hal itu, dia lalu banyak menghabiskan waktu untuk belajar agama pada para ustad. Tahun 1995 menjadi titik balik bagi Harry. Ia tanggalkan seluruh atribut ketenaran yang selama ini dimilikinya, dan mulai mendalami ilmu agama.
Belajar mengaji pada ustad membuat pikiran Harry terbuka. Ia sadar telah terlena dengan gemerlapnya dunia hiburan, meski itu belum tentu mengandung dosa. Tetapi, keterlenaan itu membuatnya lupa akan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Ia selalu gelisah dan tak puas. Atas kesadaran itu, Harry memutuskan untuk terjun di bidang dakwah, mengajak manusia untuk selalu mengutamakan urusan akhirat ketimbang urusan dunia.
Jalan dakwah bukanlah jalan yang mudah dilalui. Harry merasakan betul hal itu. Dia korbankan segala yang didapatnya dari gemerlap hiburan demi tugas dakwah yang mulia. Sebagai ustad, Harry dikenal dengan nama Ustad KH M Khoir Harry Moekti.
Sebagai ustad, kesulitan pun pernah dihadapi Harry. Kala itu, perempuan kedua yang mendampingi hidupnya, Siti Nurjanah, akan melahirkan. Dokter menyatakan sang istri tidak dapat melahirkan secara normal dan harus melalui operasi Caesar. Kala itu, butuh biaya mencapai Rp15 juta untuk menjalankan operasi.
Harry bingung. Ia hanya memiliki simpanan uang sebanyak Rp3 juta. Untuk bisa membayar biaya operasi, Harry masih butuh Rp12 juta lagi. Ia hampir putus asa.
Akhirnya, Harry memanjatkan sebuah doa, menyandarkan kesulitannya kepada Sang Pencipta. “ Ya Allah, tolonglah hambaMu ini. Jika memang Engkau melihat hambaMu ini seorang pendakwah di jalanMu, maka jangan biarkan hambaMu ini dipermalukan hanya gara-gara tidak mampu membayar biaya persalinan istrinya di rumah sakit,” ucapnya.
Sesaat kemudian, beberapa teman Harry sesama ustad menelepon. Teman itu sanggup membantu biaya persalinan sebesar Rp5 juta. Berturut-turut selanjutnya, kolega Harry sesama ustad memberikan bantuan hingga seluruh biaya persalinan terkumpul.
Ikatan persaudaraan yang kuat membuat Harry semakin teguh berjalan di jalan dakwah. Dia pun tidak pusing kehilangan ketenaran. Justru langkahnya menjadi seorang pendakwah semakin membuatnya besar.
Jika dulu jeans ketat sobek selalu melekat pada dirinya, penampilan Harry kini berubah total. Kini, Harry selalu tampil mengenakan jubah, berpeci dan berkalung sorban. Dulu alunan syair lagu keluar dari mulutnya, kini bibirnya selalu melafazkan zikir dan petuah untuk selalu mengutamakan urusan akhirat.
Titik balik Harry Moekti memang tak biasa. Ia mundur sebagai rocker beken dengan penghasilan selangit untuk memilih jalan dakwah seorang dai dengan pendapatan pas-pasan. Yang lebih mengejutkan, ia mundur bukan saat ronanya memudar, tapi justru ketika dia berada di puncak popularitas. Sebuah demonstrasi pilihan yang luar biasa menggetarkan… (eh)
(berbagai sumber)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib