Perjuangan Suku Baduy untuk Sehat, Harus Tempuh 30 Km ke Puskesmas Terdekat

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 22 Oktober 2021 11:00
Perjuangan Suku Baduy untuk Sehat, Harus Tempuh 30 Km ke Puskesmas Terdekat
Masyarakat Badui harus menempuh puluhan kilometer untuk menuju puskesmas terdekat.

Dream - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta pembangunan puskesmas pembantu (Pustu) di perbatasan untuk mempermudah mereka mengakses pelayanan kesehatan.

Masyarakat Baduy memang harus menempuh puluhan kilometer untuk menuju puskesmas terdekat.

" Kami sangat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan medis karena jaraknya cukup jauh hingga 30 kilometer jika pergi ke Puskesmas Cisimeut," kata Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija,  dikutip dari Merdeka.com.

1 dari 3 halaman

Warga Baduy Kesulitan Menuju Akses Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Baduy yang berjumlah11.800 jiwa dan tersebar di 68 perkampungan, tentu membutuhkan pembangunan pustu. Pembangunan pustu itu di lima pintu gerbang yang masuk ke pemukiman Badui.

Permintaan pustu itu sudah disampaikan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, saat mengunjungi lokasi kebakaran di Kampung Pasir Huni, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rabu 20 Oktober 2021.

Selama ini, kata dia, warganya kesulitan untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan, karena jarak tempuh yang begitu jauh ke Puskesmas Induk di Ciboleger. Akibatnya, masyarakat banyak yang mengeluh.

2 dari 3 halaman

Membahayakan Jiwa

Jika ada salah satu masyarakat yang mengalami keracunan, kehamilan atau pendarahan hebat, hal tersebut tentu mengancam nyawa korban. Sehingga dibutuhkan pembangunan faskes jarak dekat.

" Jika petugas medis lambat, tentu bisa menimbulkan korban jiwa," kata Jaro Saija.

Menurut Saija, pintu gerbang masuk ke pemukiman masyarakat Baduy terdapat lima pintu di antara lain Ciboleger, Nangerang, Sobang, Cijahe, dan Muncang. Namun, pintu gerbang tersebut tidak memiliki pustu.

" Kami minta Menteri BUMN itu dapat memberikan CSR untuk pembangunan pustu, karena Badui tidak menerima dana desa, " katanya.

Ia mengatakan pembangunan pustu untuk mendekati pelayanan kesehatan, dimana masyarakat Baduy kini kesulitan akses untuk mendapatkan pelayanan medis.

Tak hanya itu, Jaro Saija juga meminta pemerintah untuk menyedikan kendaraan ambulan dan alat pustu aktif di faskes.

" Kami berharap petugas medis itu aktif melayani kesehatan selama 24 jam," katanya menambahkan.

3 dari 3 halaman

Kata Erick Thohir

Sementara itu, Erick Thohir siap merealisasikan pembangunan pustu untuk kesehatan masyarakat Baduy di perbatasan.

Kemungkinan pembangunan pustu tersebut melibatkan Satgas 34 BUMN yang ada di Banten.

" Kita sekarang prioritas kembali membangun rumah warga yang terdampak kebakaran juga kemungkinan dilengkapi sarana kesehatan, " katanya.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar