Ikan Buas Pembuat Heboh Klaten (Merdeka.com/Arie Sunaryo)
Dream - Penemuan terowongan tua membuat heboh warga Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Terowongan tersebut berlokasi di bawah jalan desa dan terbangun dengan konstruksi era kolonial.
Temuan itu berawal dari proses penggalian tanah untuk pembuatan embung desa. Struktur bangunan itu terpendam di kedalaman sekitar dua meter dari permukaan tanah dengan posisi menyerong.
" Awalnya kami juga tidak tahu, setelah ditemukan, warga berpendapat itu dibangun sejak zaaman Belanda. Itu untuk saluran air katanya," ujar Penanggung Jawab Kepala Desa Sabrang Lor, Budi Andriyanto.
Temuan tersebut sudah dilaporkan ke dinas terkait. Budi mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu tindak lanjut dari pemerintah.
Menurut Budi, awalnya sejumlah warga melakukan penggalian tanah dengan alat berat pada Rabu, 25 Agustus 2021. Berjalan dua hari, operator alat berat dan seorang warga melihat struktur bangunan lama di bawah tanah.
" Penggalian embung sempat dihentikan karena kita ingin menelusuri penemuan struktur terowongan itu," ucap Budi.
Dari pengamatan sementara, terowongan tersebut memiliki lebar sekitar 3 meter dengan ketinggian 2,5 meter. Di dalamnya penuh dengan tanah.
Dia juga mengatakan lokasi penemuan terowongan tersebut sudah lama mangkrak. Menurut Budi, di dekat terowongan memang terdapat embung dan ada bekas pompa air yang dibangun era kolonial.
" Dulu ada bangunannya, cuma karena sudah tidak ada pompanya ya kita ratakan, terus kita jadikan akses untuk parkir," ucap Budi.
Selain terowongan, warga juga dihebohkan dengan temuan ikan buas di dekat lokasi. Tetapi, penemuan ikan tersebut berlangsung dua pekan sebelumnya.
Ikan buas tersebut ditemukan oleh Aris Sarwanto, 28 tahun, yang merupakan warga Mranggen, Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes. Dia mengaku mendapat ikan itu saat mencari ikan.
Aris mengatakan ikan yang dia tangkap berjenis Green Toman yang tergolong langka. Ukuranya cukup besar dengan panjang mencapai 80 cm dan berat 7 Kilogram.
" Saya sama teman-teman nyuluh (mencari ikan) di sana, saya nangkapnya pakai setrum," kata dia.
Aris mengaku sempat takut saat pertama kali melihat ikan tersebut. Dia berpikir ada kaitan dengan hal-hal mistik di sekitar lokasi.
" Awalnya saya takut, jangan-jangan ini ikan yang nunggu (semacam makhluk halus). Ada juga di Jogja, kalau di sini nggak ada," kata dia.
Selanjutnya, Aris mengaku sudah ada yang menawar ikan tersebut seharga Rp17 juta. Tetapi, dia menolak tawaran itu dan memilih memelihara sendiri ikan itu, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN