Belasan Hewan Ternak di Gunung Kidul Mati Misterius Selama Sepekan

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 30 Agustus 2021 11:12
Belasan Hewan Ternak di Gunung Kidul Mati Misterius Selama Sepekan
Dalam sepekan, 15 ekor hewan ternak ditemukan mati dan mengalami luka.

Dream - Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, kembali mengalami kejadian misterius. Sejumlah hewan ternak ditemukan mati dengan kondisi luka. Kejadian ini bahkan dilaporkan sudah berlangsung selama sepekan dan belum ditemukan penjelasan sumber penyebabnya

Dalam sepekan lalu, tercatat 15 ekor kambing milik warga Kelurahan Purwodado, Tepus, mati dan terluka secara misterius.

Lurah Purwodadi, Sagiyano, menyatakan belum diketahui penyebab kematian puluhan kambing milik warga. Tetapi, banyak yang menduga penyebabnya adalah anjing-anjing liar yang sempat dilepaskan penduduk untuk mengusir kera ekor panjang.

" Hewan itu seperti apa tidak ada yang tahu, tapi banyak warga menduga ini sejenis anjing atau serigala," ujar Sagiyanto.

Kambing yang mati ditemukan di dua lokasi berbeda. Dari 15 ekor yang mati dalam sepekan lalu, tujuh ekor ditemukan di satu kandang, tiga ekor di kandang lain, dan lima ekor mengalami luka.

" Yang mati tiga dan yang hidup lima," kata Sagiyanto.

1 dari 2 halaman

Jual Ternak yang Selamat

Lantaran takut ada hewan ternak yang mati, warga memutuskan menjual kambing yang tersisa. Mereka tidak mau mengalami kerugian lebih besar.

Menurut Sagiyanto, peristiwa seperti ini terjadi secara berulang di tiap tahun di bulan Juli hingga September. Tiga tahun lalu, teror hewan liar menyebabkan ratusan ekor kambing mati.

Sebagai langkah antisipasi, banyak warga membawa pulang ternaknya dan tidak lagi ditempatkan di kandang dengan jarak 4-5 kilometer dari rumah. Selain itu, warga kerap menggelar patroli.

Sagiyanto mengatakan terdapat laporan warga patroli yang menembak mati dua ekor anjing liar dengan senapan angin. Dia berharap serangan hewan liar dapat berhenti.

 

2 dari 2 halaman

BKSDA DIY Turun Tangan

Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY akan memasang kamera CCTV di sejumlah titik. Sehingga, pergerakan dapat dipantau lewat kamera.

Kepala BKSDA DIY, Muhammad Wahyudi, mengatakan hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian puluhan hewan ternak tersebut. Meski warga banyak menyebut akibat anjing liar, dia belum bisa mengambil kesimpulan.

" Tapi yang pasti kalau sudah ketahuan seperti apa jenis hewannya, maka akan lebih mudah dalam penanganannya. Termasuk bagaimana untuk mengondisikan ternak warga agar tidak ada lagi serangan hewan liar," kata Wahyudi, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar