Ternak Mati Di Gunung Kidul (Liputan6.com)
Dream - Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, kembali mengalami kejadian misterius. Sejumlah hewan ternak ditemukan mati dengan kondisi luka. Kejadian ini bahkan dilaporkan sudah berlangsung selama sepekan dan belum ditemukan penjelasan sumber penyebabnya
Dalam sepekan lalu, tercatat 15 ekor kambing milik warga Kelurahan Purwodado, Tepus, mati dan terluka secara misterius.
Lurah Purwodadi, Sagiyano, menyatakan belum diketahui penyebab kematian puluhan kambing milik warga. Tetapi, banyak yang menduga penyebabnya adalah anjing-anjing liar yang sempat dilepaskan penduduk untuk mengusir kera ekor panjang.
" Hewan itu seperti apa tidak ada yang tahu, tapi banyak warga menduga ini sejenis anjing atau serigala," ujar Sagiyanto.
Kambing yang mati ditemukan di dua lokasi berbeda. Dari 15 ekor yang mati dalam sepekan lalu, tujuh ekor ditemukan di satu kandang, tiga ekor di kandang lain, dan lima ekor mengalami luka.
" Yang mati tiga dan yang hidup lima," kata Sagiyanto.
Lantaran takut ada hewan ternak yang mati, warga memutuskan menjual kambing yang tersisa. Mereka tidak mau mengalami kerugian lebih besar.
Menurut Sagiyanto, peristiwa seperti ini terjadi secara berulang di tiap tahun di bulan Juli hingga September. Tiga tahun lalu, teror hewan liar menyebabkan ratusan ekor kambing mati.
Sebagai langkah antisipasi, banyak warga membawa pulang ternaknya dan tidak lagi ditempatkan di kandang dengan jarak 4-5 kilometer dari rumah. Selain itu, warga kerap menggelar patroli.
Sagiyanto mengatakan terdapat laporan warga patroli yang menembak mati dua ekor anjing liar dengan senapan angin. Dia berharap serangan hewan liar dapat berhenti.
Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY akan memasang kamera CCTV di sejumlah titik. Sehingga, pergerakan dapat dipantau lewat kamera.
Kepala BKSDA DIY, Muhammad Wahyudi, mengatakan hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian puluhan hewan ternak tersebut. Meski warga banyak menyebut akibat anjing liar, dia belum bisa mengambil kesimpulan.
" Tapi yang pasti kalau sudah ketahuan seperti apa jenis hewannya, maka akan lebih mudah dalam penanganannya. Termasuk bagaimana untuk mengondisikan ternak warga agar tidak ada lagi serangan hewan liar," kata Wahyudi, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern