Dream - Penerbangan maskapai Latam Airlines dari Sydney, Australia, menuju Auckland, Selandia Baru, mengalami guncangan kuat akibat masalah teknis, pada Senin 11 Maret 2024. Akibatnya, sebanyak 50 penumpang mengalami luka-luka.
Seorang penumpang, Brian Jokat (61), membagikan peristiwa horor yang dialaminya saat terbang bersama Latam Airlines nomor LA800. Saat itu ia sedang dalam perjalanan berlibur ke berbagai tempat di dunia selama tiga minggu.
" Saya sedang tidur lelap di pesawat dan hal berikutnya yang saya tahu, ada banyak tubuh yang melayang melewati saya dan naik ke atap pesawat dan itu sungguh menakutkan," katanya, dikutip dari NY Post.
" Rasanya seperti seperti mimpi. Tapi kemudian seorang pria turun dari atap untuk memukul sandaran tangan di sebelah saya dan itu menjadi sangat nyata, sangat cepat. Saya yakin kami akan terjatuh. Saya menerima kenyataan bahwa ini di luar kendali saya. Rasanya semuanya akan berakhir," sambungnya.
Setidaknya 50 penumpang pesawat terluka ketika jet 787 Dreamliner tiba-tiba menukik tajam, memaksa beberapa orang keluar dari tempat duduknya. Beberapa orang membentur langit-langit dengan sangat keras hingga sebagian langit-langitnya rusak.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang penumpang terbaring tak sadarkan diri di tengah lorong, sedangkan yang lain memegangi kepala mereka karena kesakitan dan syok. Pesawat berada sekitar satu jam dari tujuannya saat kejadian terjadi.
" Pesawat itu menukik dan kemudian hampir tegak lagi beberapa detik kemudian," kata Jokat.
Pesawat yang dioperasikan maskapai Cile itu membawa 263 penumpang dan sembilan awak, melakukan perjalanan dari Sydney ke Auckland.
Jokat menggambarkan sisa penerbangan itu sebagai situasi yang menakutkan bagi penumpang yang terluka. Jokat mengaku menyaksikan seorang pria yang duduk di depannya menabrak langit-langit dan tampaknya mengalami patah tulang rusuk.
" Orang-orang dirawat oleh berbagai dokter di pesawat yang langsung bertindak saat itu," jelasnya.
Setelah mendarat dengan selamat di Auckland, kru merawat 50 orang yang terluka. Saat itulah, Jokat melihat beberapa orang dalam posisi terbaring di lantai dan seorang lain tampaknya tidak bergerak sama sekali.
" Beberapa orang mengalami luka serius dan berdarah. Ada beberapa orang yang memakai penyangga leher yang horizontal menunggu perawatan setelah saya turun dari pesawat dan saya tahu ada satu orang di belakang yang memerlukan perhatian serius," ungkap Jokat.
Jokat mengaku sempat bertanya kepada kapten pesawat tentang apa yang terjadi saat berpapasan. " Dia mengatakan bahwa dia kehilangan kendali atas panel instrumennya dan panel itu menjadi kosong selama sepersekian detik. Tidak ada peringatan," klaim Jokat.
" Itu langsung turun sekitar 400 kaki, kata mereka, dan sisanya tinggal sejarah."
Sebanyak 12 orang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan seorang dilaporkan dalam kondisi serius, menurut layanan ambulans. Beruntung, Jokat yang mengenakan sabuk pengaman tidak terluka.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur