Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Prediksi Peter Turchin pada 2010 lalu kembali menjadi perbincangan. Dalam sebuah tulisannya, Peter memperkirakan jika tahun 2020 akan menjadi puncak kerusuhan sosial. Ia juga memprediksi adanya ketidakstabilan dunia hingga 15 tahun mendatang.
PeterTurchin adalah seorang penulis yang namanya kembali mencuat setelah makalah akademis yang ditulisnya pada tahun 2010 lalu. Dalam tulisan itu Turchin membuat ramalan tentang tren berbeda yang akan dijalani masyarakat akibat keresahan sosial yang terjadi di seluruh dunia.
Munculnya gerakan Black Lives Matter bersamaan dengan protes Extinction Rebellion dan konflik lokal seperti Brexit, banyak diyakini masyarakat sebagai bukti prediksi Turchin kemungkinan benar adanya.
Sementara datanya berfokus pada tren di AS, Turchin juga membahas kerusuhan yang terjadi di Inggris.
“ Di Inggris dinamika sebelum tahun 2010 berbeda dari AS. Namun peningkatan kerusuhan dan demonstrasi setelah tahun 2010 sangat mirip dengan pola yang terjadi di AS,” tulisnya.
Turchin mengaku tak bangga telah memprediksikan apa yang disebutnya sebagai “ keruntuhan norma sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya”
“ Teori yang membuat prediksi ini valid, bukan saya,” ungkapnya.
Turchin juga menambahkan jika kenyataan dari prediksinya akan lebih buruk dari yang diperkirakan. Terlebih dengan adanya ancaman penembakan massal yang semakin meningkat di AS atau disebut sebagai terorisme bunuh diri.
Turchin menggunakan teori dalam siklus sekitar 50 tahun. Ia melacak satu siklus dari tahun 1820-an hingga Perang Saudara di Amerika hingga mencapai puncaknya pada tahun 1920.
Ada ritme lain yang lebih panjang dalam sejarah yang terkadang bertepatan dengan pola 50 tahun. Dan menciptakan apa yang disebut sebagai Turchin The Second Age of Discord.
“ Karena kedua dinamika tersebut bertepatan pada tahun-tahun sekitar tahun 2020, masyarakat kita sekarang adalah yang paling rentan terhadap konflik kekerasan politik.”
Namun yang mengkhawatirkan bukanlah perkara waktu berputar hingga tahun 2021. Periode ketidakstabilan ini bahkan akan berlangsung selama 5-15 tahun kedepan.
Dan untuk kedepannya akan ditentukan oleh hasil Pemilihan Presiden AS pada November mendatang. Turchin menggambarkan keberhasilan Donald Trump pada tahun 2016 sebagai bukti bahwa tren negatif tampaknya semakin cepat dan telah terjadi keruntuhan norma sosial.
(Sumber: dailystar.co.uk)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas