Ilmuwan Sebut di Bawah Laut Indonesia Tersimpan Ranjau Bekas Perang Dunia II, TNI Siap Berburu

Viral Penemuan Spesies Baru Monster Laut dengan 20 Lengan, Bentuknya Mengerikan!

© Dream

© Dream

Ilmuwan baru-baru ini menemukan makhluk baru yang disebut sebagai " monster" di dalam laut, tersembunyi di kedalaman antara 215 kaki (66m) dan 3.840 kaki (1.170m) di wilayah sekitar Antartika. 

Makhluk ini memiliki 20 lengan bergelombang dan dilapisi bulu.

Pada bagian bawahnya, terdapat tentakel dengan cakar kecil di ujungnya, untuk membantu makhluk ini untuk mencengkeram dasar laut.

Temuan ini diberi nama " bintang berbulu stroberi Antartika" .

© Dream

Greg Rouse, seorang profesor biologi kelautan di University of California, San Diego, menyatakan bahwa nama tersebut merujuk pada bentuk tubuh makhluk tersebut. Bentuk tubuhnya mirip dengan buah musim panas.

"Kami telah mengambil banyak cirri sehingga Anda dapat melihat bagian-bagian yang melekat padanya, dan itulah yang terlihat seperti stroberi,"

Greg Rouse, Profesor Biologi Kelautan dari University of California.

© Dream

Rouse juga mencatat bahwa bagian yang lebih panjang dan berbulu dari " bintang berbulu stroberi Antartika" cenderung menyebar dan memberikan bantuan bagi makhluk laut dalam untuk bergerak.

© Dream

Menurut Greg Rouse bersama tim penelitinya, yaitu Emily McLaughlin dan Nerid Wilson, diketahui bahwa nama " fragarius" berasal dari kata Latin " fragum" yang artinya stroberi. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Invertebrate Systematics bulan lalu.

Pada awalnya, hanya ada satu spesies dalam kategori bintang berbulu Antartika yaitu Promachocrinus kerguelensis. Namun, sekarang, Greg Rouse dan timnya telah mengidentifikasi empat spesies tambahan, termasuk yang dinamai " stroberi" .

Penemuan baru mereka memiliki panjang hingga delapan inci (20 cm) dan menonjol karena jumlah lengannya yang luar biasa. 

"Mayoritas bintang bulu memiliki 10 lengan. Kami menemukan banyak spesies.," kata Rouse. Masalahnya adalah jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan untuk menamai mereka,"

Pernyataan Greg Rouse, Profesor Biologi Kelautan dari University of California. dikutip dari laman Indy100.