Dream - Penyebaran Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) kian mengkhawatirkan dalam beberapa hari belakangan. Seperti diketahui hingga kini sejumlah ilmuwan belum dapat menemukan racikan obat untuk menyembuhkan penderita MERS.
Dalam penelitian terbaru, sejumlah ilmuwan justru menemukan manusia sebenarnya memiliki antibodi alami dalam tubuh untuk menghadapi penyebaran virus corona. Temuan ini dapat menjadi langkah maju untuk mengembangkan pengobatan penyakit yang diduga ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan unta dan kelelawar.
Penelitian yang diterbitkan dalam dua jurnal ilmiah seperti diwartakan Times of Oman, ilmuwan dari Amerika Serikat, Tiongkok dan Hong Kong mengatakan mereka telah menemukan beberapa antibodi yang dapat mencegah virus menempel pada reseptor yang memungkinkan untuk menginfeksi sel dalam tubuh manusia. Tim peneliti yang dipimpin oleh Tiongkok menemukan antibodi yang dinamakan MERS-4 dan MERS-27.
Kedua antibodi ini mampu memblokir sel-sel dalam tubuh yang diduga terinfeksi virus corona. Antibodi merupakan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus asing dan bakteri. Sebuah antibodi penetralisir merupakan salah satu yang mampu mendeteksi virus tertentu dan mencegah infeksi sel induk, sehingga infeksi dapat dibersihkan dari manusia atau hewan.
Studi kedua yang dituangkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences (PNAS), sebuah tim dari Amerika Serikat mengatakan penemuan mereka dari panel tujuh antibodi penetralisir menawarkan kemungkinan jangka panjang berupa vaksin atau perawatan yang dapat dikembangkan untuk melawan MERS.
Seperti diketahui hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin MERS. Orang yang diduga terinfeksi MERS kerap mengeluhkan batuk, demam, sesak nafas, dan menyebabkan pneumonia hingga gagal ginjal. Sebagian besar kasus MERS ditemukan di Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya, kemudian secara sporadis kasus serupa ditemukan di Inggris, Yunani, Perancis, Italia, Malaysia hingga Indonesia.
Pejabat di Arab Saudi mengkonfirmasi hingga kini sudah menemukan lebih dari 26 kasus dan 10 kematian akibat MERS, sehingga jumlah korban mencapai 339 kasus dengan 102 termasuk dalam kategori fatal.
Virus corona penyebab MERS mirip dengan salah satu yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang muncul di China pada tahun 2002 /2003 dan menewaskan sekitar 800 orang. Sejumlah ilmuwan belum mengetahui persis bagaimana virus MERS ditularkan kepada manusia, tetapi virus serupa telah ditemukan pada kelelawar dan unta sehingga para ahli menyebut unta sebagai hewan utama yang menginfeksi manusia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan