Ilmuwan: Tubuh Memiliki Antibodi Alami Lawan MERS

Reporter : Ervina
Rabu, 14 Mei 2014 12:58
Ilmuwan: Tubuh Memiliki Antibodi Alami Lawan MERS
Ilmuwan dari Amerika Serikat, Tiongkok dan Hong Kong mengatakan mereka telah menemukan antibodi bernama MERS-4 dan MERS-27 yang dapat mencegah virus menginfeksi sel dalam tubuh manusia.

Dream - Penyebaran Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) kian mengkhawatirkan dalam beberapa hari belakangan. Seperti diketahui hingga kini sejumlah ilmuwan belum dapat menemukan racikan obat untuk menyembuhkan penderita MERS.

Dalam penelitian terbaru, sejumlah ilmuwan justru menemukan manusia sebenarnya memiliki antibodi alami dalam tubuh untuk menghadapi penyebaran virus corona. Temuan ini dapat menjadi langkah maju untuk mengembangkan pengobatan penyakit yang diduga ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan unta dan kelelawar.

Penelitian yang diterbitkan dalam dua jurnal ilmiah seperti diwartakan Times of Oman, ilmuwan dari Amerika Serikat, Tiongkok dan Hong Kong mengatakan mereka telah menemukan beberapa antibodi yang dapat mencegah virus menempel pada reseptor yang memungkinkan untuk menginfeksi sel dalam tubuh manusia. Tim peneliti yang dipimpin oleh Tiongkok menemukan antibodi yang dinamakan MERS-4 dan MERS-27.

Kedua antibodi ini mampu memblokir sel-sel dalam tubuh yang diduga terinfeksi virus corona. Antibodi merupakan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus asing dan bakteri. Sebuah antibodi penetralisir merupakan salah satu yang mampu mendeteksi virus tertentu dan mencegah infeksi sel induk, sehingga infeksi dapat dibersihkan dari manusia atau hewan.

Studi kedua yang dituangkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences (PNAS), sebuah tim dari Amerika Serikat mengatakan penemuan mereka dari panel tujuh antibodi penetralisir menawarkan kemungkinan jangka panjang berupa vaksin atau perawatan yang dapat dikembangkan untuk melawan MERS.

Seperti diketahui hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin MERS. Orang yang diduga terinfeksi MERS kerap mengeluhkan batuk, demam, sesak nafas, dan menyebabkan pneumonia hingga gagal ginjal. Sebagian besar kasus MERS ditemukan di Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya, kemudian secara sporadis kasus serupa ditemukan di Inggris, Yunani, Perancis, Italia, Malaysia hingga Indonesia.

Pejabat di Arab Saudi mengkonfirmasi hingga kini sudah menemukan lebih dari 26 kasus dan 10 kematian akibat MERS, sehingga jumlah korban mencapai 339 kasus dengan 102 termasuk dalam kategori fatal.

Virus corona penyebab MERS mirip dengan salah satu yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang muncul di China pada tahun 2002 /2003 dan menewaskan sekitar 800 orang. Sejumlah ilmuwan  belum mengetahui persis bagaimana virus MERS ditularkan kepada manusia, tetapi virus serupa telah ditemukan pada kelelawar dan unta sehingga para ahli menyebut unta sebagai hewan utama yang menginfeksi manusia.

Beri Komentar