Pesawat Intai Militer AS, P-8 Poseidon (Shutterstock.com)
Dream - Indonesia tidak mengabulkan permintaan Amerika Serikat untuk memberikan izin pesawat militer P-8 Poseidon. AS berharap pesawatnya yang bertugas melakukan pengintaian situasi di sekitar Laut China Selatan itu dapat mendarat dan mengisi bahan bakar di kawasan Indonesia.
Penolakan proposal itu diungkap empat pejabat senior Indonesia yang mengetahui masalah tersebut. Pejabat AS diketahui sempat melakukan beberapa pendekatan kepada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelum proposal AS itu ditolak Presiden Joko Widodo.
Perwakilan Presiden dan Menhan Indonesia serta kantor pers Departemen Luar Negeri AS dan Kedutaan Besar AS di Jakarta menolak berkomentar mengenai masalah ini.
Hal yang sama juga dilakukan Perwakilan Departemen Pertahanan AS serta Menlu Indonesia Retno Marsudi.
Diketahui, AS dan China meningkatkan persaingan untuk merebut pengaruh Asia Tenggara. Hal ini cukup mengejutkan Pemerintah lantaran kebijakan luar negeri yang netral sudah lama dipegang Indonesia.
Selama ini, Indonesia tidak pernah mengizinkan militer asing beroperasi di kawasan Tanah Air. Utamanya militer dari negara yang sedang bergesekan.
Pesawat P-8 Poseidon ditugaskan AS untuk memantau aktivitas militer China di Laut China Selatan. Beijing mengklaim kawasan ini adalah wilayah kedaulatannya berdasarkan jejak sejarah.
Sementara, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam, punya klaim tandingan atas kawasan perairan kaya akan sumber daya ini. Setiap tahunnya, Laut China Selatan dilintasi perdagangan senilai US$3 triliun, setara Rp43.890 triliun.
Indonesia bukan penuntut resmi kawasan perairan strategis tersebut namun menganggap sebagian Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatan. Indonesia rutin mengusir kapal penjaga pantai dan kapal nelayan China dari wilayah yang diklaim Beijing.
Di sisi lain, Indonesia memiliki hubungan ekonomi dan investasi dengan China. Dalam perseteruan antara AS dengan China, Indonesia memilih tidak memihak.
" Kami tidak ingin terjebak persaingan ini. Indonesia ingin menunjukkan kepada semua bahwa kami siap menjadi partner Anda," kata Retno.
Sumber: Channel News Asia
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi