Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Di tengah lonjakan kasus varian Delta, Indonesia ternyata punya varian mutasi virus corona. Bahkan sempat mendominasi kasus Covid-19 di sejumlah daerah.
Direktur Eijkman, Amin Subandrio, menyatakan dua varian tersebut diberi kode B1446.2 dan B1470. Keduanya sudah menyebar di banyak daerah Indonesia.
" Kalau yang varian B1466.2 itu sudah ada 1.225 kasus dan B1470 sudah 531 kasus di Indonesia," ujar Amin.
Kasus B1446.2 pertama kali muncul di Jawa Barat pada November 2020. Penularan terbanyak terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Sementara varian B1470 pertama kali ditemukan di Jawa Timur pada April 2020. Kasus infeksi dari varian ini paling banyak terjadi di Jawa Timur dan Bali.
Amin mengatakan dua varian ini belum ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) ataupun Variant of Interest (VoI) WHO. Meski demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada.
" WHO hanya mengingatkan kita bahwa varian Indonesia ini jumlahnya banyak, sempat mendominasi berapa bulan yang lalu," kata dia.
Selanjutnya, Amin menerangkan varian Indonesia memiliki beberapa pola mutasi yang juga ada dalam VoI. Namun sejauh ini, dia menyatakan belum ada satupun varian lokal yang masuk dalam daftar VoC maupun VoI WHO.
Menurut Amin, hasil mutasi virus dapat digolongkan ke dalam VoC ataupun VoI WHO apabila memenuhi satu atau kombinasi dari empat sifat. Sifat pertama yaitu kecepatan dalam penularan.
" Dia bisa berikatan dengan reseptor pada sel manusia dengan lebih kuat sehingga virus lebih cepat masuk ke dalam sel itu kemudian diterjemahkan menjadi cepat menular," kata Amin.
Sifat kedua, sulit tidaknya virus didiagnosis. Menurut Amin, hal ini berkaitan dengan tingkat kepekaan testing PCR.
Ketiga, gejala klinis yang muncul tergolong tidak biasa. Seperti ruam pada kulit atau gejala lain yang bisa memicu kematian.
Sedangkan keempat, tidak responsif pada antibodi paska-infeksi, paska-vaksinasi, maupun pasien terapi. Pada beberapa kasus VoC, kepekaan antibodi mengalami penurunan.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan VoC dan VoI memiliki sifat yang sama. Tetapi, VoC dianggap lebih ganas karena dapat memicu gejala keparahan, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib