Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj
Dream - Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) telah menandatangani nota kesepahaman tentang penanggulangan terorisme dan paham-paham radikal.
Menurut Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, kerja sama itu didasari atas kepercayaan pada usaha Muslim Indonesia. Menurut Moazzam, Muslim di Indonesia dan PBNU telah berusaha mempromosikan praktik keagamaan yang moderat dan toleran.
" Kami percaya, di dunia modern, kita sedang berurusan dengan paham yang ekstrem. Banyak hal yang dapat kami pelajari untuk menghadapi masalah global ini," kata Moazzam di kantor pusat PBNU, di Jakarta Pusat, Jumat 8 April 2016.
Menurut dia, menyebarnya gerakan ekstrem di dunia hanya dapat ditanggulangi dengan kerja sama internasional. Untuk itu, dalam nota kesepahaman yang dibuat terdapat penjelasan untuk menampung ide konkret dalam menanggulangi ekstrimisme.
Dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, kata Malik, Inggris akan memulai program pertukaran mahasiswa asal universitas-universitas Islam di Indonesia, dengan lembaga Islam yang berdomisili di Inggris.
" Sehingga penanggulangan terorisme tidak hanya terjadi pada tatanan antar pemerintah, tapi juga antar individu dan masyarakat," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai, penandatanganan nota kesepahaman tersebut menjadi kesempatan untuk mempromosikan konsep Islam Nusantara PBNU. Sebab dalam Islam Nusantara, membela negara, merupakan bagian dari iman. (Ism)
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet
