Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Dream - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, membentuk satu kementerian baru dan terdengar mengerikan dari namanya. May untuk pertama kalinya menunjuk menteri Pencegahan Bunuh Diri.
Tak hanya di Malaysia, penunjukkan Menteri Pencegahan Bunuh Diri itu mungkin untuk pertama kalinya di dunia.
Laman The Independent melaporkan, sosok yang ditunjuk sebagai Menteri Pencegahan Bunuh Diri itu yaitu Jackie Doyle-Price. Sosok Jackie sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Upaya penunjukkan ini disertai dengan anggaran sebesar 1,8 juta poundsterling, atau setara Rp36 miliar, untuk menekan angka kematian akibat bunuh diri.
Penunjukan Menteri Pencegahan Bunuh Diri itu untuk mengatasi kekhawatiran skandal nasional mengenai tingkat bunuh diri di kalangan remaja. Di Inggris, persentasi bunuh diri di kalangan remaja naik 67 persen selama 2010 hingga 2017.
Tiap tahun, rata-rata ada sebanyak 4.500 kasus kematian akibat bunuh diri tercatat di Inggirs. Bunuh diri menjadi penyebab utama kematian diantara pria di bawah usia 45 tahun.
" Ketika saya pertama kali menjadi perdana menteri, saya berdiri di tangga Downing Street, dan berjanji untuk melawan ketidakadilan yang muncul di masyarakat," ujar May ketika berpidato di acara Hari Kesehatan Mental Dunia, yang jatuh hari ini, Rabu, 10 Oktober 2018.
May mengatakan, ada banyak contoh ketidakadilan yang diterima orang dengan masalah kesehatan mental. Tetapi, dia yakin usaha ini dapat mengubah itu.
" Kita dapat menghentikan stigma yang telah membuat banyak orang menderita dan bungkam. Kita dapat mencegah tragedi bunuh diri," ucap May.(Sah)
Dream - Sebuah minuman bubble tea hanya menjadi pelengkap ketika berkumpul. Jika tidak ada minuman itu, orang-orang akan memesan yang lain.
Tapi, tidak untuk wanita berusia 23 tahun ini. Dia bisa disebut ecinta sejati minuman itu.
Gara-gara tidak dibelikan bubble tea oleh sang suami, ia menangis dan mengurung diri di dalam kamar mandi.
Dilaporkan LTN, pasangan suami istri itu awalnya pergi ke Taichung, Taiwan untuk sekadar jalan-jalan. Sebelumnya, mereka juga terlebih dulu pergi ke Lukang, sebuah tempat di pantai barat Taiwan.
Selama perjalanan itu, si istri terus menyampaikan keinginannya ditraktir bubble tea.
Namun, sang suami hanya menganggap permintaan hal yng biasa. Dia tak ada keinginan untuk membelikannya.
Ketika pulang ke rumah, sang istri marah besar lantaran tak ada bubble tea yang ia idam-idamkan sepanjang perjalaan tadi.
Sang istri menangis, berteriak dan berbicara kosong kemudian lari ke kamar mandi untuk mengunci diri. Bahkan, ia mengeluarkan ancaman yang membuat orang keheranan.
Wanita itu mengancam akan bunuh diri jika tak kunjung dibelikan bubble tea.
" Mengapa kamu tidak mau membelikan saya Buble tea?!" jerit sang istri hingga para tetangga menghubungi polisi.
Polisi kemudian datang dan meminta ke luar dari kamar mandi. Karena masih emosi, perempuan itu tetap bertahan.
Butuh waktu 30 menit untuk merayu agar emosinya turun dan mau keluar dari kamar mandi.
Setelah diberi bimbingan konseling, pasangan itu kemudian kembali bergandengan tangan untuk membeli bubble tea ke Lukang.
Atas peristiwa tersebut, kedai bubble tea di Lukang laris manis diburu pembeli yang penasaran mengenai rasanya. Dalam sehari, kedai tersebut mampu menjual 300 cup bubble tea.
Sahabat Dream kalau punya keinginan yang tidak terpenuhi jangan seperti itu ya.. hehe
(Sah, Erisa Riyana, Sumber: worldofbuzz.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN