© MEN
Dream - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis timeline terjadinya tsunami di Selat Sunda. Berdasarkan data itu, tsunami tersebut ternyata diawali oleh letusan Gunung Anak Krakatau pada 21 Desember 2018.
Berdasakan data itu, telah terjadi letusan Gunung Anak Krakatau pada pukul 13.51 WIB. Tinggi kolom abu yang teramati sekitar 400 meter di atas puncak.
Kolom abu tersebut berwarna hitam dengan intensitas tebal dan condong ke arah utara. Pada saat itu, status Gunung Anak Krakatau adalah level II atau Waspada.
Pada pukul 07.00 WIB 22 Desember, BMKG memberikan peringatan dini gelombang tinggi. Peringatan itu berlaku hingga 25 Desember 2018. Menurut peringatan tersebut, tinggi gelombang di Selat Sunda diprediksi 1,5 meter hingga 2,5 meter.
Kemudian, pada pukul 20.56 WIB, di hari yang sama, kembali terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau. Letusan ini memicu longsor lereng Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektare.
Pada pukul 21.03 WIB, sensor seismograph BMKG di Cigeulis Pandeglang dan beberapa sensor di Banten serta Lampung merekam getaran. Namun, sistem pendeteksi gempa BMKG tidak memprediksi secara otomatis karena signal getaran yang tercatatbukan merupakan signal gempa bumi tektonik.
Pukul 21.30 WIB, petugas Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG mendapat laporan kepanikan masyarakat di wilayah Banten dan Lampung karena air laut pasang yang tidak normal. Pada saat itu pula petugas BMKG melakukan pengecekan marlogram Tide Guage Badan Informasi Geospasial (BIG).
Pada pukul 22.00 WIB diketahui adanya perubahan muka air laut. Di Pantai Jambu Serang pada pukul 21.37 WIB tercatat berketinggian 0.9 meter. Di Pelabuhan Ciwadan Banten pada pukul 21.33 setinggi 0.35 meter.
Sementara di Kecamatan Kota Agung pada pukul 21.35 WIB tercatat 0.36 meter. Di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung pada pukul 21.53 WIB tercatat 0.28 meter.
Barulah pada pukul 22.30 WIB, BMKG mengeluarkan siaran pers bahwa tsunami di Banten dan Lampung tidak dipicu gempa tektonik. Pernyataan serupa juga dikeluarkan pada tanggal 23 Desember pukul 01.30 WIB.
Sementara, pada 23 Desember pukul 16.40 WIB, BMKG memastikan bahwa pusat getaran ada di Gunung Anak Krakatau dengan kedalaman 1 kilometer. Getaran itu setara dengan kekuatan M 3,4.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu