Intan Syafrini Fazrianti Saat Menjadi Relawan Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Facebook)
Dream - Menjadi relawan di kondisi penuh kabut asap tak membuat dirinya gentar. Bahkan dengan menjadi relawan dirinya dapat banyak pengalaman. Itulah pengalaman yang dirasakan Intan Syafrini Fazrianti, nama yang tenar di sosial media karena fotonya sedang memadamkan kebakaran lahan.
" Aku awalnya dijadikan untuk mendokumentasikan kebakaran hutan di sana. Tapi, masak iya cuma mendokumentasikan. Jadi aku belajar juga memadamkan kebakaran hutan," kata Intan saat berbincang dengan Dream.
Intan lantas ikut dalam berbagai aktivitas yang dilakukan Sekolah Relawan. Bahkan, dari berbagai kegiatan yang dia ikuti dirinya jadi mengenal alam dan penduduk lokal di sana.
" Ini menjadi kali pertama aku nginjekin kaki di Kalimantan. Meski begitu, aku kenal jadi kenal alamnya, kenal penduduk asli sana yang baik," ujar mahasiswi
Bahkan, Intan mengaku mendapat pelajaran berharga dari Bang Gaw (pendiri Sekolah Relawan Bayu Gawtama).
" Kalau ingin jadi relawan yang baik jadilah relawan yang cerdas dan membumi," kata gadis berambut panjang ini.
Dengan menjadi relawan itu, menurutnya, dapat menjadi upaya untuk menumbuhkan kesadaran sosial.
" Masak iya, kita masih bisa kongkow-kongkow melihat saudara kita di Kalimantan dalam kesusahan karena kebakaran hutan dan musibah kabut asap. Itu egois namanya," jelasnya.
Melihat sering terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia, Intan siap untuk diterjunkan kapan saja. Tapi, yang terpenting baginya ialah keadaan aman.
" Kalau aku ada kesempatan diterjunkan aku siap. Tapi, aku lebih berharap gak ada lagi kejadian kebakaran," harap mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini. (Ism)
Dream - Gadis bernama Intan Syafrini Fazrianti menjadi pembicaraan di sosial media. Gadis berparas manis ini secara mengejutkan muncul di tengah-tengah hutan untuk membantu memadamkan kebakaran hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Kepada Dream.co.id, Intan bercerita mengenai niatnya menjadi relawan ke Palangkaraya. Niat awalnya menjadi relawan itu, tak lain ingin membuktikan kebenaran berita musibah kabut asap dan kebakaran hutan di Riau dan Palangkaraya.
" Saya selalu ikuti perkembangan berita kabut asap. Sampai akhirnya, tersiar kabar hanya tersisa lima persen lagi udara di sana yang bersih. Saya pun membulatkan tekad untuk berangkat. Saya enggak mau hanya ramai di media sosial," kata Intan saat berbincang denganDream.co.id, Jumat 6 November 2015.
Intan mengaku awalnya ingin berangkat dengan biaya mandiri. Namun, sebuah lembaga bernama Sekolah Relawan menawarinya berangkat.
" Aku dikasih kesempatan sama Sekolah Relawan dan dibayai semua akomodasi pulang pergi dan semua keperluan disana," ungkap mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini.
Meski pada akhirnya dibiayai, persiapan serba mendadak harus diterimanya. " Aku diberi kabar berangkat itu pada tanggal 27 Oktober sore. Nah, tanggal 28 Oktobernya harus berangkat," jelasnya.
Meski tanpa peralatan kemah yang dimilikinya dirinya tetap nekad berangkat. Gadis kelahiran Bogor, 17 Maret 1996 itu bahkan tak sempat memberitahu orang tuanya mengenai niatannya menjadi relawan.
" Awalnya orangtua gak tahu kalau aku kabur (jadi relawan) tapi lama-kelamaan mereka tahu. Tapi akhirnya, mereka ngerti kalau aku berangkat untuk niat yang tulus," ujarnya. (Ism)
Dream - Media sosial diramaikan dengan tayangan serial asal Malaysia, Upin Ipin yang dianggap menyindir Indonesia. Episode 'Bahaya Jerebu' atau bahaya asap dikatakan menyinggung soal bencana kabut asap yang melanda sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.
Episode tersebut menceritakan sang kakek yang mengingatkan Upin, Ipin dan teman-temannya untuk tidak bermain di luar rumah karena bahaya asap.
" Nanti sakit, jerebu membuat kita sesak nafas, mata pedih, bahaya untuk kesehatan," ujar si kakek dalam tayangan tersebut, Jumat, 10 Oktober 2015.
Kakak dari bocah kembar tersebut, Kak Rose juga mengeluhkan soal bahaya asap, " Kalau jerebu ini terus menerus, udara makin keruh, mesti sekolah cuti," katanya.
Upin, Ipin dan teman-temannya pun terpaksa keluar rumah menggunakan masker. Diujung cerita, sang kakek mengingatkan Upin dan Ipin untuk menjaga lingkungan agar udara bersih dan tidak membakar hutan.
Film ini terbagi dalam dua sesi dengan durasi waktu 18 menit 18 detik. Tayangan ini pun sudah ditonton 1,5 juta orang.
" Mungkin ini bisa jadi tamparan buat pemerintah indonesia wkwk," ujar netizen.
" Menurut saya tayangan upin ipin tentang bahaya asap tidak menyindir indonesia karena tayangan ini sudah ditayangkan sebelum terjadi kabut asap...tapi tinggal orang menilai bagaimana karena setiap orang juga berhak menilai dan berpendapat," ungkap netizen lainnya.
Dream - Indonesia tengah dilanda musibah berupa kabut asap yang memenuhi beberapa wilayah di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Pemerintah dan seluruh masyarakat bahkan dibuat ketar-ketir lantaran hingga kini bencana kabut asap tersebut tak kunjung teratasi.
Terkait dengan bencana asap, ternyata Al-Quran menyebutkan dalam surat Ad-Dukhan. Ad-Dukhan sendiri berarti 'kabut' atau 'asap'.
Dalam surat Ad-Dukhan ayat 10 sampai 16, diriwayatkan mengenai bencana kabut/asap yang menyebabkan kelaparan yang menimpa kaum Quraisy pada masa Rasulullah SAW.
Kala itu kaum Quraisy menentang Rasul, tidak mau beriman, sombong dan mengingkari kebenaran sehingga Nabi Muhammad berdoa kepada Allah agar menimpakan kepada mereka kemarau seperti yang menimpa bangsa Mesir pada zaman Nabi Yusuf AS.
Kemudian Allah pun menurunkan kepada mereka bencana kelaparan yang dahsyat sehingga mereka memakan bangkai dan tulang, serta diturunkan pula kabut asap di antara langit dan bumi.
Seperti tertuang dalam Ad-Dukhan ayat 10 dan 11 yang berbunyi, " Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata (10). Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih (11).
Kaum yang ingkar itu akan tetap berada dalam kondisi seperti ini sampai mereka bertobat dan meminta kepada Rasul agar Beliau berdoa kepada Allah untuk menghilangkan azab itu dari mereka.
Lalu Rasul pun berdoa agar Allah menghilangkan azab itu. Kemudian muncul lah firman Allah," Sungguh (kalau) kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar)." (QS. Ad-Dukhan: 15)
Melalui ayat tersebut diberitahukan, jika Allah akan menghilangkan bencana tersebut mereka akan kembali ingkar.
Dan Allah akan menghukum mereka dengan azab yang lebih besar, sebagaimana yang tertuang pada ayat selanjutnya, yakni Ad-Dukhan: 16.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik