Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto
Dream - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, akses internet di Papua dan Papua Barat telah dipulihkan.
" Tadi saya sudah mendapat laporan dari Kapolri, BIN, dari aparat keamanan di depan sana, keadaan sudah cukup kondusif. Maka pembatasan internet seperti janji saya kemarin ini dicabut. Jadi internet sudah dinormalkan kembali," ujar Wiranto, Kamis, 5 September 2019.
Meski demikian, pemulihan ini punya persyaratan. Seandainya situasi tak kondusif, kata dia, pembatasan akses internet kembali diberlakukan.
" Dengan catatan, apabila keadaan memburuk, mudah-mudahan, tidak, maka tentu pembatasan internet akan kita lakukan kembali," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meralat waktu pemulihan akses internet di Papua dan Papua Barat. Dia menyampaikan pembukaan blokir akan dilakukan pada Rabu, 4 September 2019.
" Kami beserta operator sudah menyiapkan pemutusan itu diturunkan levelnya dari provinsi ke kabupaten/kota," kata Rudiantara di Kantor Kemeninfo, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2019.
Dia mengatakan pemulihan akan dilakukan secara bertahap di wilayah kabupaten atau kota yang masih belum kondusif akan tetap diberlakukan pemblokiran. Sedangkan kabupaten atau kota yang sudah kondusif akan bisa dibuka aksesnya.
" Kabupaten yang sudah kondusif nanti kita aktifkan kembali seluruh jenis layanan suara, bisa FB, WA bisa seluruh media sosial lainnya. Ini sedang dilakukan koordinasi dengan orang di lapangan nanti kita lihat yang mana," kata Rudiantara.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir layanan data di Papua dan Papua Barat. Keputusan itu dibuat agar proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya bisa lebih cepat.
" Pemblokiran berlaku hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, diunggah laman Setkab, Kamis, 22 Agustus 2019.
Sebelumnya, Kementerian kominfo telah melakukan pelambatan akses atau throttling di beberapa wilayah Papua Barat dan Papua saat aksi massa Senin, 19 Agustus 2019. Beberapa lokasi yang terkena throttling diantaranya, Manokwari, Jayapura, dan beberapa tempat lain.
Pelambatan akses tersebut dilakukan sejak Senin, 19 Agustus 2019 pukul 13.00 WIT. Akses kembali dinormalkan pada 20.30 WIT, usai suasana dianggap sudah kondusif.
“ Dapat kami sampaikan bahwa tujuan dilakukan throttling adalah untuk mencegah luasnya penyebaran hoaks yang memicu aksi,” ucap Ferdinandus.
Ferdinandus meminta masyarakat mengecek kembali kabar dan informasi yang didapat. Dia juga meminta masyarakat tak turut menyebar hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian berbasis SARA.
Dream - Badan Intelejen Negara (BIN) telah memetakan aktor aksi kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Senin 19 Agustus 2019.
" Siapa bermain, siapa itu, sudah ada pemetaan. Dan kami antisipasi supaya bisa segera dilakukan peredaan ketegangan," kata Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 21 Agustus 2019.
Wawan mengatakan, BIN sudah sudah melihat gejala kerusuhan ini. Tapi mereka tak ingin gegabah. " Kita semua itu harus menahan dirilah. Artinya tidak gegabah. Semua ini kan ada sensitivitas," ujar dia.
Wawan meminta semua pihak untuk tak asal berkomentar. Sebab, tiap komentar dapat menimbulkan perselisihan pandangan.
" Maka cooling down itu penting," kata dia.
Wawan telah berkoordinasi dengan lembaga lain untuk melaporkan kondisi terkini di Papua.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyebut ada kelompok yang ingin memancing kerusuhan di Fakfak, Papua Barat.
Kelompok itu, kata Dedi, menyusup di antara para pendemo yang sedang melakukan aksi damai.
" Segelintir orang mencoba memprovokasi. Ya, ada sekelompok kecil saja masyarakat yang mengagitasi situasi," kata Dedi.
Sumber: Liputan6.com/Putu Merta Surya
Dream - Pasca-aksi menolak rasisme yang berujung ricuh, aktivitas warga Kota Sorong, Papua Barat, sudah kembali berjalan normal. Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa.
Dilaporkan Liputan6.com, yang mengutip Antara, jalan utama di depan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, sudah ramai dengan warga yang melintas.
Sementara itu, aktivitas di Bandara Sorong telah mulai terlihat sejak pukul 06.00 WIT. Kendaraan bebas masuk keluar tanpa dikendalikan karena fasilitas halaman parkir masih rusak.
Di lokasi lain, terpantau waga bergotong royong membersihkan puing kayu dan batu. Material itu sebelumnya digunakan massa untuk memblokade jalan.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Siregar mengimbau warga setempat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi hoaks dan isu yang menyesatkan.
" Mari kita menenangkan diri dan tidak melakukan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas yang pada akhirnya merugikan kita semua selaku warga Kota Sorong," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang