Pesawat Ukraina Jatuh Di Teheran (Foto: Shutterstock)
Dream - Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh usai lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Iran, pada Rabu, 8 Januari 2020.
Sempat terjadi ledakan kecil ketika pesawat tersebut masih berada di udara. Sebanyak 176 orang dalam pesawat tersebut, terdiri dari 167 penumpang dan sembilan kru, dilaporkan tewas.
Iran menyatakan bahwa pesawat menuju Kiev itu kecelakaan karena mengalami gagal mesin saat berada di udara yang menyebabkannya jatuh.
Namun, banyak yang meragukan pernyataan tersebut. Terlebih lagi, Iran menolak untuk memberikan blackbox pesawat tersebut.
Sempat muncul dugaan pesawat tersebut jatuh dan meledak akibat tembakan rudal Iran. Dan ternyata dugaaan itu benar.
Iran akhirnya mengaku bahwa pesawat yang jatuh pada Rabu kemarin adalah akibat ditembak rudal. Pesawat itu terbang menuju Ukraina dan membawa 176 orang.
Menurut pernyataan militer Iran, telah terjadi human error yang menyebabkan rudal lepas dan menembak pesawat tersebut.
Pesawat dengan nomor penerbangan PS752 itu ditembak jatuh beberapa jam setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Terdapat video yang menggambarkan detik-detik pesawat tersebut meledak di udara sebelum akhirnya jatuh.
Menurut beberapa laporan, rudal yang menghantam penerbangan PS752 itu diduga adalah Tor-M1 buatan Rusia.
Rudal jenis ini dibuat sebagai bagian dari sistem pertahanan jarak dekat. Tor-M1 mampu mengejar target hingga ketinggian 6.000 meter dan jarak 12 kilometer.
Kecanggihan dari rudal jenis ini adalah dilengkapi dengan sistem yang bisa mengecoh radar. Hal inilah yang membuat penerbangan PS752 jadi korban.
Menurut Michael Duitsman, peneliti dari Middlebury Institute of International Studies, pilot tidak melihat ada rudal yang mengarah ke pesawatnya.
" Mereka kemungkinan tidak menyadari hal tersebut. Begitu lepas landas, para pilot kemungkinan sibuk dengan hal-hal lainnya," katanya.
(Sumber: Liputan6.com)
Dream - Pesawat Ukraine International Airlines jatuh sesaat usai lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Iran. Sempat terjadi kebakaran dan ledakan kecil ketika pesawat tersebut berada di udara.
Pesawat yang sedang dalam perjalanan menuju Kiev itu jatuh dan meledak di Parand, Robbat Karim. Sebanyak 176 orang dalam pesawat tersebut, terdiri dari 167 penumpang dan sembilan kru, dilaporkan tewas.
Usai insiden itu, muncul video yang diklaim penyebab kejatuhan pesawat. Video itu berisi gambar lontaran benda bercahaya di malam hari.
Cahaya itu terlihat bergerak ke kanan, lalu seperti menabrak sesuatu. Setelah itu, gerak cahaya itu berbelok dan beberapa saat kemudian menghilang dari langit.
Video tersebut muncul di laman Twitter setelah diunggah akun Bellingcat, @bellingcat. Bellingcat diketahui merupakan proyek internasional yang disusun peneliti dan jurnalis independen.
We are analyzing this new video supposedly showing a mid-air explosion. By our initial estimation, the video shows an apartment block in western Parand (35.489414, 50.906917), facing northeast. This perspective is directed approximately towards the known trajectory of #PS752. pic.twitter.com/nDvjRIkFU4
— Bellingcat (@bellingcat)January 9, 2020
Bellingcat sempat melakukan analisis dan menyatakan video tersebut diambil di Parand. Tetapi, komunitas ini menyebutkan kesimpulan yang mereka ambil masih bersifat dugaan.
Media Amerika Serikat, New York Times menurunkan laporan dengan menyebutkan pesawat Ukraina Internasional Airlines jatuh akibat tertembak rudal Iran. Media tersebut mendasarkan laporannya pada video yang sama namun berasal dari sumber berbeda.
Hal yang sama juga dilakukan oleh CNN. Stasiun televisi berbasis di AS ini juga membuat laporan yang mengklaim pesawat Ukraina jatuh akibat terkena serangan rudal Iran berbahan video yang sama.
Kedua media ini menggunakan video yang diunggah di akun Twitter Nariman Gharib yang disebut sebagai peneliti kebebasan internet. Sementara Gharib sendiri mengatakan mendapat video tersebut dari orang lain.
Untuk menguatkan laporannya, kedua media ini membubuhkan pernyataan dari pejabat baik dari Inggris, AS sendiri, maupun dari Kanada.
Pada Kamis malam, 9 Januari 2020 Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau sendiri mengaku yakin penyebab kejatuhan pesawat Ukraina akibat tertembak rudal. Dia mendasarkan dugaannya kepada laporan intelijen yang dia terima.
Di sisi lain, Al Jazeera menyatakan tidak dapat memverifikasi kebenaran video tersebut. Media berbasis di Qatar itu juga mencantumkan bantahan dari pihak Iran yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, malah meminta Kanada untuk membagikan informasi intelijen mengenai insiden tersebut.
Media asal Inggris, Guardian, juga membuat laporan mengenai video tersebut dengan judul " Iran crash: plane shot down by accident, western officials believe." Media ini memuat pernyataan dari Trudeau dan PM Inggris, Boris Johnson yang berencana menggelar investigasi untuk menyelidiki kebenaran kabar tertembaknya pesawat Ukraina.
Guardian juga membuat bantahan kepala otoritas penerbangan sipil Iran, Ali Abedzadeh. Ali menyatakan sangat tidak masuk akal pesawat Ukraina tertembak rudal.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal