Irfan Hakim Tampak Tegang Melihat Panji Petualang Menggendong Biawak Terpanjang Di Dunia.
Dream - Siapa yang tak kenal pawang ular terkenal Panji Petualang? Aksinya menjinakkan berbagai macam reptil, mulai dari ular, komodo hingga biawak selalu bikin deg-degan.
Karena itu tidak heran Panji memiliki bermacam binatang peliharaan eksotis di rumah satwa yang disebutnya Black House. Salah satu yang lumayan sering dipamerkan Panji adalah seekor biawak unik bernama Dogo.
Melalui tayangan video terbaru di kanal YouTube deHakims, Panji baru-baru ini membawa Dogo jalan-jalan di kediaman Irfan Hakim yang memiliki hutan buatan yang dinamakan Aviary.
Dalam video yang tayang pada Minggu, 12 Desember 2021, Irfan Hakim dibuat bingung sampai terbengong-bengong melihat Panji terlihat sangat akrab dengan Dogo.
Di depan Irfan Hakim, Panji menjelaskan tentang biawak peliharaannya yang tampak unik dan eksotis tersebut dengan cukup detail.
Menurut Panji Petualang, Dogo merupakan biawak endemik di Indonesia. Artinya, biawak yang memiliki nama latin Varanus Salvadorii ini hanya ada di Indonesia.
Biawak tersebut memiliki tubuh berwarna hijau gelap dengan cincin bintik-bintik kuning. Ekornya berbalut kuning dan hitam. Sementara giginya lurus dengan cakar yang melengkung dan menonjol.
Dogo merupakan salah satu biawak endemik di Merauke, Papua. Biawak ini patut dibanggakan karena selain endemik di Papua, Dogo adalah biawak terpanjang di dunia.
" Ini adalah salah satu biawak yang bisa dibanggakan karena dia biawak terpanjang di dunia panjangnya bisa sampai 4 meter," terang Panji Petualang kepada Irfan Hakim.
Meski berasal dari genus yang sama yaitu Varanus tapi biawak dan komodo berbeda. Biawak tidak bisa membesar seperti komodo.
Selain itu, kata Panji, komodo panjang tubuh maksimalnya hanya antara 3,6 sampai 3,7 meter. Sementara Dogo adalah biawak pohon yang panjangnya bisa 4,5 meter.
" Bedanya itu ada di ekornya yang kayak cambuk," ujar Panji sambil mengangkat ekor Dogo yang memang terlihat sangat panjang.
Menurut Panji bentuk ekor biawak pohon yang mirip cambuk itu bisa melukai orang. Kalau terkena sabetannya sakitnya pedih sekali.
Karena bentuknya kepalanya sama dengan komodo, banyak yang sering salah mengira kalau biawak pohon itu adalah komodo.
Selain panjang ekor, perbedaan lain antara komodo dan biawak pohon adalah bentuk ekornya. Kalau biawak pohon ekornya bulat dan panjang, sementara komodo pipih seperti biawak air.
Meski terlihat lamban, tapi biawak pohon termasuk karnivora yang sangat ganas. Karena itu banyak yang tidak suka menjadikannya sebagai binatang peliharaan.
Tidak hanya itu, gigitan dari biawak pohon juga mengandung racun dan bakteri, tapi tidak seganas milik komodo. Gigi biawak pohon juga mengarah ke bawah, jadi cukup berbahaya.
" Kalau A' (Irfan Hakim) kena, langsung robek, udah pasti itu robek kalau kena ini," jelas Panji Petualang.
Mendengar penjelasan kalau biawak pohon ternyata sangat ganas, Irfan Hakim pun mulai berhati-hati kalau berdekatan dengan reptil tersebut.
Apalagi ketika Panji menggendong Dogo, Irfan Hakim cuma bisa melongo karena ingat kalau reptil itu sangat ganas dan gigitannya mengandung bakteri.
Tampak wajah Irfan Hakim begitu tegang melihat Dogo dengan santuy nangkring di atas kepala dan pundak Panji Petualang.
Meski begitu, rasa penasaran ingin mengelus biawak pohon yang ganas itu tak bisa ditahan oleh Irfan Hakim.
" Eh gue ngelus dong, " ujar Irfan Hakim.
Tapi aksi Irfan Hakim justru bikin ngakak. Bukannya mengelus Dogo, Irfan malah membelai wajah Panji Petualang.
" Ehhh tetetetet eh takut nggak jadi," kata Irfan Hakim yang takut kalau mengelus Dogo betulan.
Sementara itu, Dogo dengan santuy memanjat ke sana ke mari di pundak dan kepala Panji Petualang.