Dream - Organisasi kemanusiaan Euro-Med Human Rights Monitor menyerukan pembentukan komite penyelidikan internasional independen terkait dugaan pencurian organ jasad warga Palestina oleh Israel.
Pasukan Israel diketahui menahan puluhan jasad warga Palestina yang tewas akibat serangan udara di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Euro-Med Human Right Monitor merupakan organisasi independen yang berdiri tahun 2011 dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss. Organisasi ini memiliki cabang di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa.
Euro-Med Monitor mencatat pasukan Israel menyita puluhan jenazah dari RS Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Pasukan Israel, masih menurut Euro-Med Monitor, juga menggali dan mengambil jenazah dari kuburan massal yang dibuat lebih dari 10 hari lalu di salah satu halaman Komplek Medis RS Al-Shifa.
Meski puluhan jenazah telah diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah, yang kemudian mengangkutnya ke selatan Jalur Gaza untuk proses pemakaman, namun pasukan Israel masih menahan jenazah puluhan warga Palestina.
Euro-Med Monitor menyuarakan kekhawatiran tentang pencurian organ dari jenazah, mengutip laporan dari tenaga medis di Gaza yang dengan cepat memeriksa beberapa jenazah setelah dibebaskan.
Setelah melakukan pemeriksaan, mereka menemukan bukti pencurian organ, seperti hilangnya koklea, kornea, serta organ vital lainnya seperti hati, ginjal, dan jantung.
Dokter di beberapa rumah sakit di Gaza mengatakan pencurian organ tidak dapat dibuktikan atau dibantah hanya melalui pemeriksaan medis forensik, karena beberapa jenazah telah menjalani prosedur bedah sebelum kematian.
Mereka menuturkan tidak dapat melakukan pemeriksaan analitis penuh terhadap jenazah-jenazah yang ditemukan mengingat intensnya serangan udara dan artileri serta lonjakan warga sipil yang terluka, tetapi mereka mendeteksi beberapa tanda pencurian organ yang mungkin dilakukan oleh militer Israel.
Euro-Med Monitor menyebutkan Israel memiliki sejarah panjang terkait isu penahanan jenazah warga Palestina.
Menurut catatan, pihak Israel masih menahan setidaknya 145 warga Palestina di kamar mayat mereka dan sekitar 255 di Numbers Cemetery yang berada di dekat perbatasan Yordania dan tidak untuk umum.
Lembaga itu juga mencatat terdapat 75 orang yang belum diidentifikasi oleh Israel.
Menurut organisasi tersebut, Israel menyimpan jenazah warga Palestina dalam apa yang mereka sebut sebagai " kuburan musuh" .
Lokasi kuburan musuh ini terletak di lokasi rahasia seperti zona militer tertutup, dimana pemakaman dan penguburan dilakukan secara diam-diam.
Sisa-sisa atau jenazah hanya ditandai dengan pelat logam.
Menurut laporan sebelumnya dari Euro-Med Monitor, otoritas Israel menyimpan jenazah warga Palestina pada suhu di bawah titik beku, bahkan tak jarang di bawah 40 derajat celcius, untuk memastikan agar mereka tidak terganggu dan mungkin untuk menyembunyikan pencurian organ.
Menurut kelompok hak asasi manusia ini, Israel baru-baru ini melegitimasi atau 'mengesahkan' penahanan jenazah warga Palestina dan pencurian organ.
Salah satu keputusan tersebut adalah putusan Mahkamah Agung Israel pada tahun 2019 yang memperbolehkan penguasa militer untuk sementara waktu mengubur jenazah di yang dikenal sebagai " Numbers Cemetery" .
Hingga akhir 2021, Knesset atau parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang memungkinkan tentara dan polisi untuk menahan jenazah warga Palestina.
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir muncul laporan penggunaan jenazah Palestina secara ilegal yang ditahan oleh Israel, termasuk pencurian organ dan penggunaannya di laboratorium fakultas kedokteran universitas Israel.
Dokter Israel, Meira Weiss, mengungkapkan dalam bukunya Over Their Dead Bodies bahwa organ yang diambil dari warga Palestina yang meninggal digunakan dalam penelitian medis di fakultas kedokteran universitas-universitas Israel dan ditanamkan ke dalam tubuh pasien Israel Yahudi.
Yang lebih memprihatinkan adalah pengakuan yang dibuat oleh Yehuda Hess, mantan direktur Institut Kedokteran Forensik Abu Kabir Israel, tentang pencurian jaringan, organ, dan kulit manusia dari warga Palestina yang sudah meninggal selama periode waktu tanpa sepengetahuan atau persetujuan keluarga mereka.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR