Franka Franklin, Istri Mendikbud, Nadiem Makarim
Dream - Franka Franklin, istri dari Nadiem Makarim mengaku bangga dengan keputusan sang suami menerima amanat dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Selama menjadi istri, Franka mengtakan selalu berusaha mendukung keputusan yang dibuat suaminya. Ini sudah dilakukannya sejak Nadiem meniti karie dengan mendirikan Gojek.
“ Saya merasa bangga bahwa Nadiem mengambil jejak langkah yang baru ini,” ujar Franka di acara peluncuran Tulola, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2019.
Franka mengatakan selalu mendoakan agar Nadiem diberi kesempatan untuk memberikan yang terbaik dalam mengemban amanah sebagai seorang menteri.
“ Saya yakin dia pasti akan coba,” kata Franka.
Saat ditanya persiapannya menjadi istri seorang Menteri, Franka mengaku selalu kebingungan jika mendapat pertanyaan tersebut. Solusinya, dia selalu bertanya kepada Nadiem tentang peran yang akan dijalankannya sebagai istri menteri.
“ Saya bingung kalau ditanya gini. Ya persiapan saya mungkin lebih banyak nanya sama dia ya, bagaimana sih mesti menjalani kedepannya, akan dengan banyaknya sorotan,” ungkap ibu satu anak ini.
Tetapi, Franka punya satu hal yang bisa dicontoh dari Nadiem.
“ Satu sih yang selalu dia lakukan, ya kita lihat kedepan dan terus belajar aja, terus dengerin apa yang diperlukan. Nantinya baru kita lihat apakah yang bisa kita bantu,” tutup Franka.
(Sah, Laporan : Alfi Salima Puteri)
Dream - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan Nadiem Makariem sampai saat ini tak memiliki akun pribadi sosial media. Pernyataan tersebut membantah beredarnya sejumlah akun yang mengatasnamakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
" Sehubungan dengan banyak munculnya akun media sosial yang mengatasnamakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, dengan ini diberitahukan bahwa hingga saat ini Mendikbud Nadiem Makarim tidak memiliki akun media sosial pribadi," tulis Kemendikbud di laman resminya, Selasa, 29 Oktober 2019.
Kemendikbud juga menyebut, semua akun media sosial yang mengatasnamakan Nadiem Makarim dipastikan bukan akun asli yang bersangkutan.
" Unggahan atau cuitan yang menyebutkan atau ditujukan kepada Mendikbud Nadiem Makarim dapat dilakukan dengan me-mention atau men-tag akun media sosial Kemendikbud. Terima kasih," ujar dia.
Pencarian akun Nadiem Makariem di Instagram
Nadiem memang dikenal sebagai sosok yang jarang tampil di media sosial.
Tapi, sejumlah akun di Instagram muncul dengan foto Nadiem dan keterangannya. Foto-foto yang ditampilkan di dinding Instagram itu umumnya diambil dari media massa.
Dream – Teka-teki posisi menteri yang akan pegang Nadiem Makariem akhirnya terjawab. Presiden Jokowi-Maruf Amin menampatkan pendiri Gojek Indonesia sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju.
Posisi yang dipegang Nadiem cukup mengejutkan banyak pihak. Lulusan Harvard University ini sebelumnya banyak digadang memegang posisi menteri di bidang ekonomi digital.
" Saya manggilnya mas saja, Masa Nadiem Anwar Makariem, menteri pendidikan dan kebudayaan," ujar Jokowi saat mengumumkan nama Nadiem sebagai salah satu menteri di kabinetnya.
Menurut Jokowi, Nadiem akan diminta untuk membuat berbagai terobosan yang signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menyiapkan SDM siap kerja, siap usaha, yang link and match antara pendidikan dan industri.
Sosok Nadiem memang sudah lama menjadi pantauan akan menjadi salah satu menterinya. Kepastian itu diketahui saat CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia), Nadiem Makarim, datang ke Istana Negara, Senin 21 Oktober 2019.
Nama Nadiem mulai dikenal publik saat mantan pegawai sektor keuangan itu memutuskan menjadi bos para tukang ojek di Indonesia. Lewat Gojek, Nadiem mendobrak bisnis transportasi publik ini merambah dunia digital.
" Ternyata lebih dari 70 persen waktu kerja tukang ojek hanya menunggu pelanggan, ditambah kemacetan Jakarta," kata Nadiem di suatu waktu.
Ide bisnis ojek onine dari pria kelahiran 4 Juli 1984 ini lahir tanpa sengaja. Perbincangannya dengan tukang ojek langganan membuka cakrawala bisnis baru.
" Jika ada layanan transpor dan delivery (pengantaran) yang cepat dan praktis, pasti akan sangat membantu warga Jakarta," ujar Nadiem.
Berbekal ambisi besar menjadi seorang entrepreneur, Nadiem pelan-pelan mewujudkan idenya tersebut. Sampai akhirnya, Go-Jek mulai beroperasi tahun 2011. Kawasan Jabodetabek jadi targetnya menjalankan bisnis sekaligus memberi layanan jasa transportasi dan kurir serba cepat dan proaktif.
Tak hanya bisnis dan layanan semata, Go-Jek dibangun dengan misi sosial. Meningkatkan pendapatan para tukang ojek di Jakarta adalah mimpi Nadiem.
Dunia pendidikan membuat Nadiem harus meninggalkan bisnis yang dibangunnya tersebut. Meski harus bertandang ke Amerika Serikat, toh hasrat bungsu dari 3 bersaudara ini untuk terus mengembangkan GO-JEK, tetap hidup.
Nadiem mulai berpikir untuk menggandeng berbagai perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Otak bisnis Nadiem memang sudah terasah cukup tajam. Mengawali sekolah dasar di Jakarta, Nadiem pernah merasakan ketatnya sistem pendidikan di sebuah SMA di Singapura. Memasuki dunia mahasiswa, Nadiem memilih jalur sarjana di Brown University AS. Jurusan International Relations jadi incarannya. Selama satu tahun, Nadiem sempat mengikuti foreign exchange di London School of Economics.
Tak puas menjadi sarjana, Nadiem pulang ke Indonesia dengan menyandang gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School.
Lulus dari Brown, Nadiem tak butuh waktu lama terjun ke dunia kerja. Berbekal ijazah yang dimilikinya, Nadiem direkrut menjadi Management Consultant di sebuah lembaga konsultan ternama McKinsey & Company. Di perusahaan ini, Nadiem menghabiskan waktu 3 tahun di kantor mereka di Jakarta.
Selama bekerja itulah, Nadiem banyak membantu berbagai perusahaan besar di berbagai sektor mengatasi kendala-kendala bisnis mereka.
Melihat latar belakang keluargnya, Nadiem sebetulnya bukan lahir dari kalangan pengusaha. Ayahnya yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah berprofesi sebagai pengacara, sementara ibu dari Pasuruan, Jawa Timur bekerja di bidang non-profit.
" Di keluarga hanya saya yang aktif di bidang entrepreneurship," ujar Nadiem.
Meski memilih jalur berbeda, toh Nadiem cukup beruntung memiliki orang tua yang pengertian. Kedua orangtua selalu mendukung usahanya. Hanya ada satu syarat yang diberikan. Usaha Nadiem harus bisa membantu masyarakat Indonesia.
" Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi ke Tanah Air, walaupun seumur hidup lebih sering sekolah di luar negeri. Orangtua saya sangat nasionalis, dan karena itu passion saya untuk Indonesia sangat besar," tambahnya.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern