Istri Tak Mampu Bayar Biaya Daftar Pasien Rp977, Pria Meninggal di Pelataran RS

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 27 Juli 2020 07:00
Istri Tak Mampu Bayar Biaya Daftar Pasien Rp977, Pria Meninggal di Pelataran RS
Tak ada satupun orang yang peduli.

Dream - Seorang pria di Distrik Guna, Madhya Pradesh, India, Sujil Rajak, meninggal di bawah pohon di pelataran rumah sakit pemerintah. Dia tidak mendapat pertolongan medis selama 12 jam.

Dikutip dari Times of India, tidak ada satupun petugas dari rumah sakit bersedia memberikan bantuan medis kepada pria tersebut. Penyebabnya termasuk sepele, yaitu istri pria tersebut tidak punya uang untuk biaya pendaftaran pasien yang hanya sebesar 5 rupee, setara Rp977.

Wanita itu sempat berusaha meminta bantuan baik kepada rumah sakit maupun kepada orang-orang yang lewat. Tetapi, tak ada satupun yang mau membantu.

Kasus ini membuat marah mantan Kepala Menteri Madhya Pradesh, Kamal Nath. Dia pun mengungah kritikan pedas kepada pemerintah atas kasus kemanusiaan ini.

" Ini bukan tentang bagaimana saya meninggalkan negara," kata Nath.

 

1 dari 3 halaman

Nath tidak habis pikir begitu abainya orang-orang terhadap kelompok miskin. Bahkan memberikan bantuan nilainya tidak seberapa saja tak ada yang mau.

" Anda terlalu sibuk dengan lelang MLA tapi seorang wanita di Guna, membawa balita, memohon sepanjang hari untuk menyelamatkan nyawa suaminya," cuit dia.

" Dia tidak dirawat karena dia tidak punya 5 rupee untuk membeli parcha (tiket pendaftaran pasien). Dia tersentak sampai mati di depan istrinya. Apakah ini kondisi negara di bawah pemerintahan Shivraj?" lanjut dia.

Pemerintah Guna segera menggelar penyelidikan mengenai kasus ini.

Laporan media lokal menyebutkan wanita itu tidak memiliki 5 rupee untuk membeli " parcha" . Tetapi, dokter bedah SK Shrivastav, menyatakan pria tersebut mendapatkan tiket konsultasi gratis dari rumah sakit pemerintah.

 

2 dari 3 halaman

Sementara, istri Sunil, Aarti, mengaku diberitahu untuk membayar tiket pendaftaran pasien. Dia diminta kembali ke rumah sakit pagi keesokan harinya sembari membawa uang tunai.

Aarti mengtakan suaminya merasa sakit pada Rabu lalu. Dia pun membawa Sunil ke rumah sakit distrik Guna.

Sesampai di sana, Aarti meninggalkan suaminya di bawah pohon. Dia lalu mencoba mengurus syarat administrasi agar suaminya bisa mendapat perawatan medis di rumah sakit.

 

3 dari 3 halaman

" Ketika saya pergi ke rumah sakit dan seseorang di luar loket bilang saya harus bawa uang untuk 'parcha'," kata wanita tersebut.

Dia lalu berusaha memberitahu orang-orang suami masih bernapas dan bisa diselamatkan. Tetapi tidak ada satupun orang yang mau membantu.

" Bahkan ketika dia meninggal, saya tetap harus menunggu selama satu jam sebelum orang-orang berkerumun dan memberikan bantuan," ucap dia.

Beri Komentar