Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan dengan tata cara tertentu. Itikaf merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan terutama di bulan Ramadhan. Biasanya umat muslim melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir bulan puasa.
Keterangan tentang tata cara itikaf ini diketahui dari hadits yang merujuk pada penjelasan Ummu al-Mukminin, ‘Aisyah RA, beliau mengatakan, “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun selama menjalani masa karantina akibat pandemi covid-19, itikaf yang biasanya dilakukan di masjid, kini dapat dilakukan di rumah saja.
Itikaf adalah salah satu sunnah Nabi SAW yang sangat dianjurkan. Jika kita tidak bisa melakukannya selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, setidaknya lakukan sebanyak yang bisa dilakukan selama sepuluh malam terakhir tersebut.
Tujuan dari itikaf adalah untuk fokus kepada Allah SWT. mengarahkan hati hanya pada-Nya. Selalu dalam kondisi berzikir untuk mengingat Allah, dan merenungkan segala perbuatan yang pernah dilakukan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
“ Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “ Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.” (QS. Al Baqarah: 125).Dengan melakukan itikaf, kita mencoba untuk lepas dari segala jerat dunia. Mencoba untuk mengembalikan keimanan yang sempat goyah dan hanya berfokus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Itikaf akan membuat seseorang merasa lebih nyaman dan hati merasa lebih terbuka. Ketika seseorang beritikaf, maka ia akan berusaha membersihkan dirinya dari kehidupan dunia. Mencoba mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“ (Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS. Al Baqarah: 187).
Maknanya adalah ketika seseorang sedang beritikaf, maka ia akan terbebas dari gangguan-gangguan duniawi. Hal ini akan membuat diri menjadi lebih fokus untuk beribadah.
“ Imam Syafi’i dan ashab (para pengikutnya) berkata, ‘Hal yang utama bagi orang yang beritikaf adalah menyibukkan diri dengan ketaatan dengan melaksanakan sholat, bertasbih, berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menyibukkan diri dengan ilmu dengan cara belajar, mengajar, membaca, dan menulis serta hal-hal sesamanya. Tidak dihukumi makruh dalam melaksanakan satu pun dari hal-hal di atas, dan tidak bisa disebut sebagai menyalahi hal yang utama (khilaf al-aula).
Hal-hal sunnah yang dilakukan selama beritikaf diantaranya adalah
(Sumber: aboutislam.net)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik