Ilustrasi Nakes (Foto: Merdeka.com)
Dream - Kondisi wabah Covid-19 di Indonesia kembali mengkhawatirkan. Sejak pemberlakuan New Normal jumlah kasus baru terus meningkat bahkan mencapai di atas 3000 pasien per hari. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena banyak tenaga kesehatan (Nakes) turut menjadi korban meninggal dunia.
Pendiri KawalCovid19, Ainun Najib menilai kasus meninggalnya Nakes karena terpapar virus Corona merupakan hal yang sangat menyedihkan. Dia menyoroti adanya 180 Nakes mulai dari dokter, dokter gigi, dan perawat yang berpulang karena wabah tersebut.
“ Patut diangkat terus dan terus. Setidaknya 180 (terdiri dari) dokter, dokter gigi, dan perawat yang sudah berpulang dan ini sebetulnya menyedihkan sekali,” ujar Ainun dalam webinar Kata Data mengutip laman Liputan6.com.
Menurut Ainun, tenaga kesehatan ibarat tameng atau pelindung masyarakat dari paparan virus yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China tersebut. Dia menilai banyaknya Nakes yang meninggal karena Covid-19 membuktikan bangsa ini tak berhasil melindungi mereka.
“ Baik kita sebagai masyarakat yang kurang disiplin mengikuti protokol kesehatan ataupun dari institusi yang seharusnya melindungi mereka.”
Dari fenomena saat ini, Ainun menyatakan kebijakan penyediaan alat pelindung diri (APD) dan berbagai macam protokol perlu ditinjau ulang guna mengurangi risiko paparan virus pada nakes
Di tempat terpisah, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Hasbullah Thabrany menyoroti kondisi DKI Jakarta yang dinilai sudah memasuki masa darurat Covid-19.
Kedaruratan itu berkaca dari kasus baru yang melonjak di atas 1.000 kasus dalam beberapa hari terakhir. Padahal Pemprov DKI sudah memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Menurut Hasbullah, peningkatan ini membuktikan kurang pedulinya masyarakat akan bahaya Covid-19. Pada akhirnya, kondisi tersebut membebani ruang perawatan khusus, terutama ruang isolasi dan ICU.
“ Yang terbaik kesadaran masyarakat. Jangan egois,” ujar Hasbullah dikutip dari Pojoksatu.id .
Hasbullan khawatir masih banyak masyarakat yang tidak memahami jika mereka tidak bisa tertangai ketika tertular Covid-19 karena keterbatasan sumber daya manusia.
Untuk mencegah bertambahnya Nakes yang gugur, Hasbullah meminta para tenaga medis di RS lebih cekatan dalam memilah pasien yang bisa diisolasi di rumah atau perlu isolasi di RS akibat kondisi darurat. Pemilahan juga termasuk dalam hal dokter umum dan spesialis yang layak menangani pasien sesuai tingkat risikonya.
“ Pasien yang ringan bisa ditangani dokter umum. Dokter spesialis terbatas. Mereka perlu istirahat. Jangan karena pekerjaan menumpuk begitu banyak. Mereka lupa disiplin diri, lemah dan menjadi korban,” katanya.
Indonesia sendiri, sambungnya, kekurangan dokter spesialis paru yang jumlahnya sangat sedikit. Sementara, produksi dokter spesiali jelas membutuhkan waktu panjang.
Dengan kondisi seperti ini, Hasbullah menyebut DKI Jakarta sudah darurat. Sebab ruang ICU sudah terisi sebanyak 77 persen.
“ (77 persen) Itu sudah kritis. DKI sudah darurat. Betul-betul harus melakukan kampanye massal besar-besaran. Jaga jarak. Kalau perlu harus mulai jam malam. Depok dan Bogor sudah mulai,” tegasnya.
“ Ini lebih parah dari awal-awalnya saat PSBB dijaga. Sekarang sudah 1.000 kasus per 10 juta penduduk berarti sudah ada kasus 100 per sejuta penduduk,” jelasnya.
Dia mendorong solusi tercepat harus dipikirkan Pemprov DKI Jakarta, yakni dengan menyulap berbagai ruang karantina khusus seperti apartemen kosong dan hotel untuk lokasi karantina pasien Covid-19.
“ Banyak apartemen kosong. Hotel juga banyak yang tak optimal okupansinya. Segera kontrak oleh Pemda. Harus siap-siap membuka cadangan lokasi karantina,” tegasnya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati