Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Pesawat terbang komersial umumnya sudah dilengkapi dengan teknologi tercanggih dan aman. Buktinya terlihat dari banyaknya tombol di kokpit pilot yang menjalankan fungsinya masing-masing.
Namun secangih-canggihnya teknologi yang dipakai masih ada ruang kesalahan yang bisa terjadi. Inilah yang terjadi pada penerbangan berikut ini.
Kejadian tidak diinginkan terjadi ketika pesawat yang mereka tumpangi nyasar ke kota yang bukan tujuannya.
Dilansir India Times, 69 penumpang Buddha Air, sebuah maskapai penerbangan asal Nepal, tiba di kota yang berbeda dari kota tujuan asli mereka.
Menurut media lokal, penerbangan Buddha Air U4505 sedang dalam perjalanan ke Janakpur dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada hari Jumat.
Anehnya, penerbangan justru tiba di Pokhara, 255 kilometer dari tujuan sebenarnya. Menurut laporan, kekacauan penerbangan ini terjadi karena cuaca yang buruk.
Cuaca yang tidak cukup baik saat itu membuat operator memanfaatkan setiap jendela cuaca yang tersedia untuk membawa penumpang ke pesawat secepat mungkin agar pesawat segera lepas landas.
Karena masalah cuaca, penerbangan ke Pokhara diizinkan hingga pukul tiga sore waktu setempat sesuai aturan penerbangan visual (VFR).
VFR adalah seperangkat peraturan di mana pilot mengoperasikan pesawat dalam kondisi cuaca yang umumnya cukup jelas untuk memungkinkan pilot melihat ke mana arah pesawat.
“ Cuaca buruk menyebabkan adanya penundaan penerbangan, namun pihak Buddha Air memutuskan untuk terbang ke Pokhara terlebih dahulu,” kata perwakilan pihak Buddha Air.
Karena hal ini, nomor penerbangan diubah dan kekacauan mulai terjadi. Buddha Air mengakui kekacauan yang disebabkan oleh pihaknya.
Managing Director Operator Buddha Air, Birendra Bahadur Basnet, mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki insiden tersebut.
“ Perbedaan jadwal penerbangan antara Janakpur dan Pokhara adalah 15 hingga 20 menit. Staf darat memindahkan 69 penumpang penerbangan U4505 ke penerbangan U4607 yang sebenarnya telah dibersihkan untuk Pokhara oleh pengendali lalu lintas udara,” katanya.
Semuanya sudah dalam urutan yang benar tetapi staf darat dan pramugari tidak memberitahu kapten dan kopilot penerbangan bahwa nomor penerbangan telah diubah.
" Ada miskomunikasi antara staf darat dan pilot. Pilot terbang juga tidak melihat manifest penumpang," lanjutnya. Pakar penerbangan mengatakan insiden seperti itu mungkin terjadi, namun sangat jarang.
Mantan Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Tri Ratna Manandhar, mengatakan bahwa ini merupakan insiden kedua dalam sejarah penerbangan Nepal dalam dua setengah dekade terakhir.
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva