Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 15 Januari 2024 11:36
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Berikut fakta menarik mengenai semut matabele yang mampu menyembuhkan dirinya dari kematian!

1 dari 7 halaman

Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya

Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya © Dream

2 dari 7 halaman

© Dream

Luka yang terinfeksi menimbulkan risiko kematian yang besar pada hewan. Cedera sering terjadi pada semut Matabele (Megaponera analis), yang menyerang mangsanya yang garang.

3 dari 7 halaman

© Dream

Penelitian baru menunjukkan bahwa semut predator ini dapat menentukan kapan luka terinfeksi dan mengobatinya dengan tepat.

Dengan menerapkan berbagai senyawa antimikroba dan protein yang disekresikan dari kelenjar metapleural pada luka yang terinfeks dan mengurangi angka kematian semut yang terinfeksi sebesar 90%.

4 dari 7 halaman

© Dream

Infeksi merupakan risiko kematian yang besar pada hewan dan risiko penularan patogen menular terutama mengancam jiwa pada hewan yang hidup dalam kelompok.

Hal ini menyebabkan serangkaian perubahan interaksi sosial yang disebabkan oleh patogen, seperti pembatasan sosial, isyarat penyakit, dan perawatan medis.

5 dari 7 halaman

Solidaritas Semut Matabele.

Semut matabele predator telah terbukti merawat luka rekan satu sarangnya, hal yang umum terjadi karena semut ini hanya memakan spesies rayap yang garang.

Sebanyak 22% penjelajah yang melakukan penggerebekan menyerang rayap memiliki satu atau dua kaki yang hilang.

6 dari 7 halaman

Bagi para semut yang terluka akan dibawa kembali ke sarang tempat semut lain merawat lukanya, dengan cara menjilat dan merawat lukanya selama tiga jam pertama setelah cedera.

Jika luka yang cedera tidak ditangani oleh teman sesarangnya, 90% semut yang terluka akan meninggal dalam waktu 24 jam setelah cedera, namun mekanisme di balik perawatan ini tidak diketahui.

7 dari 7 halaman

“Temuan ini memiliki implikasi medis karena patogen utama pada luka semut, Pseudomonas aeruginosa, juga merupakan penyebab utama infeksi pada manusia, dengan beberapa strain yang resisten terhadap antibiotik,” 

kata Dr. Laurent Keller dari Universitas Lausanne, penulis senior studi tersebut. .

Beri Komentar