Ilustrasi Presiden Joko Widodo (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)
Dream - Presiden Jokowi mendorong Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) turun tangan menangani secara khusus ibu hamil dan melahirkan, serta bayi, balita dan anak-anak selama situasi pandemi covid-19.
Instruksi tersebut disampaikan Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melalui video conferance pada Senin, 21 Juni 2021.
" Bapak Presiden mendorong terkait dengan ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, balita dan anak-anak untuk ditangani BKKBN. Sehingga BKKBN akan menangani secara khusus terkait dengan penanganan Covid untuk menangani ibu melahirkan, balita dan anak-anak," tutur Airlangga Hartarto.
Sementara terkait program vaksinasi, Jokowi kembali menginstruksikan segera mewujudkan target satu juta warga mendapatkan vaksin di Juli 2021. Target tersebut harus tercapai demi terciptanya target herd immunity atau kekebalan komunal di masyarakat.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan menyebutkan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia menempati posisi tertinggi di dunia. Kesimpulan ini berdasarkan data case fatality atau tingkat kematian pada anak akibat virus SARS-CoV-2.
" Data IDAI menunjukkan case fatality ratenya itu adalah 3 sampai 5 persen. Jadi kita ini kematian yang paling banyak di dunia," ucap Aman Bhakti, Senin (21/6/2021) dikutip dari Merdeka.com.
Ia juga menjelaskan dari total kasus positif Covid-19 nasional saat ini, 12,5 persen terdiri dari anak usia 0 hingga 18 tahun. Data ini menunjukkan, satu dari delapan kasus positif Covid-19 di Indonesia merupakan anak.

Sementara itu apabila dilihat dari data provinsi 17 Juni 2021, DKI Jakarta mencatat angka penambahan kasus positif Covid-19 pada anak yang cukup tinggi. Dalam sehari, ada peningkatan 661 anak terjangkit Covid-19. Dari jumlah tersebut, 144 di antaranya usia balita (bawah lima tahun).
" Saya sering mengatakan 50 persen kematian anak itu balita, bukan balita itu meninggal 50 persen. Jadi dari seluruh yang meninggal pada anak, 50 persennya balita," tambahnya.
Aman Bhakti mengatakan, situasi kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sedang dalam kondisi mengkhawatirkan. Sebab, hingga kini sebagian besar rumah sakit belum memiliki ruang ICU (Intensive Care Unit) khusus anak.
Sementara itu, obat-obatan termasuk Intravenous Fluid Drops (IVFD) terbatas karena tidak masuk dalam skema pelayanan BPJS Kesehatan.
" Saat ini juga, SDM semakin menurun, termasuk dokter dan perawat. Ini kan menjadi masalah. Jadi kita bisa kolaps," pungkasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau