Presiden Joko Widodo
Dream - Presiden Joko Widodo kembali memberikan teguran kepada Polri. Kali ini, terkait dengan isu kebebasan berpendapat.
Jokowi mengutip dari Indeks Kebebasan Berpendapat dari BPS. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kebebasan berpendapat pada 2020 sebesar 56,0 atau turun dibandingkan pada 2019 dengan 64,3.
" Contoh kecil-kecil saja, mural dihapus," ujar Jokowi, disiarkan kanal Sekretariat Presiden.
Jokowi yakin penghapusan mural berisi kritik bukan atas perintah petinggi Polri baik Kapolri, Kapolda, maupun Kapolres. Urusan tersebut, kata Jokowi, hanya di level Polsek.
" Urusan mural ngapain sih? Saya dihina, dimaki-maki, difitnah sudah biasa, ada mural saja takut, ngapain?" kata dia.
Jokowi meminta kepolisian untuk berhati-hati dalam menyikapi persoalan kecil. Sebab, hal itu dapat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.
" Hati-hati, ini kebebasan berpendapat. Tapi kalau menyebabkan ketertiban masyarakat di daerah menjadi terganggu, beda soal," kata dia.
Dia pun mengapresiasi langkah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, membuat lomba mural. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya untuk mengubah persepsi publik.
" Saya kira hasilnya positif," kata Jokowi.
Dream - Presiden Joko Widodo menyesalkan adanya informasi terkait perilaku di lingkungan Polri. Dia menyoroti kebiasaan kapolda dan kapolres baru dilantik lalu sowan ke sesepuh ormas yang sering ribut.
" Saya kadang-kadang, saya sudah lama sekali ingin menyampaikan ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Benar ini?" ujar Jokowi, disiarkan Sekretariat Presiden.
Jokowi menanyakan alasan di balik kebiasaan tersebut. Kebanyakan jawaban yang dia terima adalah agar situasi kondusif.
" Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," kata Jokowi dengan nada cukup tegas.
Kebiasaan ini, kata Jokowi, banyak ditemukan di lingkungan Polri. Dia menekankan kembali agar Polri harus memiliki kewibawaan.
" Saudara-saudara harus memiliki kewibawaan, Polri harus memiliki kewibawaan," tegas dia.
Jokowi lalu meminta agar polisi memberikan perlindungan dan bantuan kepada yang lemah. Kepada mereka yang terpinggirkan dalam hukum.
" Hati-hati urusan pedagang kecil, lindungi," ucap Jokowi.
Dia mengaku kerap membaca pemberitaan seputar polisi yang tidak peka terhadap masyarakat lemah. Meski masalahnya sepele, Jokowi mengingatkan hal itu bisa berdampak kepada persepsi masyarakat.
" Itu kecil-kecil, itu mungkin bukan urusannya kapolres, kapolsek. Tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda, yang kecil-kecil seperti ini," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan posisi Polri saat ini termasuk tiga besar institusi negara yang dipercaya masyarakat berdasarkan hasil survei kepercayaan terhadap lembaga negara. Jokowi mengingatkan betul agar Polri menjaga citra.
" Hati-hati, dipercaya itu tidak mudah. Yang kecil-kecil itu diperhatikan," ucap Jokowi dengan tegas.
Advertisement

OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia

Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah


Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG di Call Center 127, Bisa Diakses 24 Jam

Fakta-Fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Km 72: Minibus Ringsek, 5 Tewas, dan 7 Luka Berat
