Jumlah Rawat Inap di Indonesia Akibat Omicron Bisa Lebih Tinggi dari Delta

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 31 Januari 2022 17:00
Jumlah Rawat Inap di Indonesia Akibat Omicron Bisa Lebih Tinggi dari Delta
Kondisi ini bisa terjadi jika kasus positif mengalami peningkatan tiga kali lebih besar dari puncak kasus tahun lalu.

Dream - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan terdapat potensi jumlah rawat inap akibat varian Omicron di Indonesia bisa jauh lebih tinggi dibandingkan Delta.

Kemungkinan ini didapat setelah Pemerintah mempelajari kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Israel, Afrika Selatan, maupun Inggris.

" Dari data tersebut kami memprediksi jumlah rawat inap (akibat Omicron) di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali," ujar Luhut usai rapat terbatas evaluasi PPKM, disiarkan kanal Sekretariat Presiden.

Luhut mengingatkan kembali kenaikan tertinggi di Indonesia terjadi tahun lalu dengan 56 ribu kasus aktif Covid-19 dalam sehari. Dia mengatakan bisa saja kenaikan kasus positif terjadi tiga kali lipatnya bila semua tidak berhati-hati.

" Namun, hingga saat ini kamu memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi," kata dia.

 

1 dari 1 halaman

Fasilitas Kesehatan Masih Memadai

Dia melanjutkan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Meski begitu, tingkat kewaspadaan tetap dijaga.

Angka kasus positif hari ini, kata Luhut, masih seperlima dibandingkan puncak Covid-19 Delta pada pertengahan Juli tahun lalu. Selain itu, jumlah pasien di rumah sakit masih cukup aman yaitu sepersepuluh dari puncak Delta.

" Estimasi kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang sangat memadai, jauh lebih bagus dari tahun lalu," kata Luhut.

Beri Komentar